Sebagaimana rembulan menghapus kegelapan,
Sebagaimana bintang menjadi penanda kebahagiaan,
Sebagaimana luka bertemu dengan nadinya,
Sebagaimana air mata bertemu dengan peraduannya,
Begitulah pula cerita yang menemukan telinga.
Tak perlu lagi praduga,
Tak ada lagu penyedia belantara,
Akan tetap ada luka,
Yang nantinya dibasuh oleh rasa,
Yang disembuhkan oleh pintu yang terbuka.
Terima kasih atas tepat janji di kata,
Kau taruh percaya di angkasa,
Tak perlu ada jarak di rasa,
Jatuhkanlah seluruh petaka di selembar kegundahan yang sama,
Tempat kita berolah derita dan bahagia.
Tak apa merasa lelah.
Tak apa bila mengumbar gundah.
Tak apa berteriak tentang yang indah.
Tak apa menangisi yang kau anggap amarah.
Tak ada yang pernah salah tentang mengalah.
Walau berat dan nantinya merasa diri kalah.
Wahai teman bercerita.
Bertahanlah sekuat engkau bisa.
Di saat tersulit yang pernah ada.
Tenang,
Aku masih menunggu di sana.