Penyebaran virus COVID - 19 tengah menjadi pandemi kehawatiran warga dunia. Berbagai kegiatan harus ditunda atau menyesuaikan dengan protokol penanganan virus tersebut. Dampak yang diberikan COVID-19 tidak hanya gangguan kesehatan, psikis, dan ketakutan, namun sistem sistem politik indonesia pun ikut kena batunya.
Saat ini memang pemerintah fokus terhadadap pencegahan tersebut. Di sisi lain intrik politik dan pemerintahan menjadi pembicaraan yang tetap berjalan di tengah-tengah media pemberintaan.
Adanya pertanyaan tentang hilangnya Menteri Pertahanan bapak Prabowo Subianto menjadi isu intrik politik yang tidak baiknya untuk di bahas.
Karena Covid - 19 ini merupakan serangan non militer bagi setiap negara. Tentunya bukan lagi tugas menteri pertahanan untuk penanganan ini semua. walaupun dalam Permenhan No. 22/2017 atur perlibatan TNI dalam penanggulangan penyakit menular. di duga sebagai pengalihan isu. "justru kalau ancaman non militer ya bukan menhan leading sector-nya" -khairul fahmi, pengamat militer dari institute for security and strategic studies (ISESS)
Selaku wabah virus yang ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), keterlibatan berbagai lembaga dan sektor tentu saja sangat diharapkan dalam menanggulangi wabah virus Corona (Covid-19) yang kasusnya terus meningkat di Indonesia.
Per 19 Maret 2020, tercatat terdapat 309 kasus Covid-19 di Indonesia. Getirnya, dengan angka kematian yang mencapai 25 kasus atau 8 persen, Indonesia menempatkan diri sebagai salah satu negara dengan persentase kematian akibat Covid-19Â tertinggi dunia.
Sebagai pembanding, Tiongkok yang merupakan negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dengan 81.102 kasus, justru hanya memiliki presentasi kematian sebesar 3,99 persen atau 3.241 Â kasusa.
Terlebih lagi dengan adanya prediksi bahwa angka kasus akan terus meningkat dan memuncak ketika lebaran, tentu tidak mengejutkan apabila sejumlah pihak kemudian menyimpulkan bahwa wabah Covid-19 telah termasuk ke dalam kategori ancaman negara non-militer.
Kemudian dari berbagai pihak  tertentu mempertanyakan keberadaan Menhan di tengah mewabahnya COVID - 19. Seabagai pimpinan yang membawahi kekuatan TNI, tentunya kebaradaan beliau sangat dinanti bagi para fanatik Prabowo.
Ketua umum partai Gerinda tersebut sangat banyak diharapkan untuk ikut andil memberikan sosialisasi terkait penanggulangan virus COVID -19 bersama bersatu dengan pemerintah.