Mohon tunggu...
Aldiansyah Nur Samhida
Aldiansyah Nur Samhida Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika Universitas Indraprasta Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Es Berderit: Penjelasan Fisika Sederhana

10 Agustus 2025   19:38 Diperbarui: 10 Agustus 2025   19:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun Indonesia tidak memiliki musim salju, bukan berarti kita tidak pernah bersentuhan dengan es. Banyak orang pernah merasakan sensasi berjalan atau meluncur di atas es buatan, misalnya di arena ice skating di pusat perbelanjaan. Bahkan di rumah, saat mengambil es batu dari freezer dan secara tidak sengaja menginjaknya, kita bisa mendengar suara khas seperti "krek" atau "kriuk".

Fenomena sederhana ini ternyata menyimpan penjelasan fisika yang menarik. Suara itu muncul karena kombinasi antara tekanan, perubahan bentuk, dan pecahnya struktur kristal es dalam skala yang sangat kecil. Mari kita kupas secara ringan, tanpa rumus, sehingga mudah dipahami siapa saja.

1. Struktur Es yang Rapuh namun Kuat

Es sebenarnya hanyalah air yang membeku, tetapi strukturnya sangat berbeda dari air cair. Saat air membeku, molekul-molekulnya tersusun dalam pola kristal heksagonal yang rapi. Susunan ini membuat es memiliki bentuk padat dan cukup kuat untuk menahan beban tertentu.

Namun, kekuatan ini bersifat rapuh. Bayangkan tumpukan balok-balok kecil yang tersusun rapi: jika diberi tekanan yang cukup besar pada satu titik, sebagian balok bisa bergeser atau pecah. Itulah yang terjadi ketika sepatu atau kaki menekan permukaan es. Pada skala mikroskopis, retakan-retakan kecil mulai terbentuk, dan proses terbentuknya retakan ini menghasilkan suara.

2. Tekanan dari Kaki atau Sepatu

Setiap kali kita berdiri atau berjalan di atas es, berat tubuh kita diteruskan ke permukaan es melalui telapak kaki atau sepatu. Luas permukaan sepatu menentukan seberapa besar tekanan yang diterima es.

Jika permukaan sepatu lebar (misalnya sepatu ice skating atau sepatu olahraga), tekanan akan tersebar lebih merata. Namun, tetap saja, bagian tertentu dari es akan menerima beban yang cukup besar untuk memicu retakan. Retakan ini, meski sangat kecil, bisa terjadi secara mendadak dan menghasilkan getaran yang terdengar sebagai bunyi.

Fenomena ini mirip dengan saat kita mematahkan kerupuk atau biskuit kering. Tekanannya tidak langsung menghancurkan seluruh bagian, tetapi memicu patahan kecil yang menimbulkan suara khas.

3. Peran Suhu terhadap Bunyi yang Dihasilkan

Suhu memiliki peran penting dalam menentukan seberapa keras atau jelas suara yang dihasilkan saat es dipijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun