Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ganjar Pranowo, Antara Surya Paloh (Nasdem) dan Megawati (PDIP)

3 Juli 2022   15:26 Diperbarui: 4 Juli 2022   05:50 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOK. Humas Pemprov Jateng

Elit Partai Nasdem memberikan tanggapan, bahwa wajarlah Partai Nasdem mengusulkan nama bacapres dari kader partai lain. Belum kader sendiri.

Partai Nasdem tahu diri sebagai partai yang baru belum bisa mencalonkan kadernya sendiri menjadi bacapres. Kelak, mungkin Partai Nasdem akan mencalonkan kadernya sendiri dalam Pilpres.

Ketegangan Partai Nadem dan PDIP cukup terasa. Dua matahari yaitu Megawati dari PDIP dan Surya Paloh dari Partai Nasdem seakan bersaing menyinari bumi politik Indonesia. Surya Paloh menjalankan komunikasi politik yang proaktif.  PDIP menjalankan komunikasi politik menunggu.

Pasca Rakernas PDIP, Megawati menugaskan Puan Maharani sebagai ketua DPR (bukan Ketua DPP PDIP) untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik lain.

PDIP boleh menjalankan komunikasi politik menunggu partai politik datang. Mereka tidak perlu sibuk, karena mereka memiliki syarat ambang batas pencalonan presiden. Partai Nasdem harus bekerja sama dengan dua partai politik untuk bisa memenuhi syarat ambang batas. Dan sampai kini belum jelas koalisi yang akan dibentuk. Masih penjajakan.

Apakah mungkin Partai Nasdem dengan PDIP bisa berkoalisi dalam Pilpres 2024? Hasto mengatakan sulit, namun bukan tidak mungkin.

Jika PDIP nanti dikeroyok oleh Gerindra, PKB, PKS  dan KIB, apakah PDIP tidak mau bergabung dengan Partai Nasdem? Belum tentu juga. Semuanya masih mungkin.

Dunia politik sebenarnya tabu atau kurang mengenal kata tidak mungkin. Sebab perkembangan dan dinamika politik yang selalu mengedepankan kepentingan, bukan teman membuka peluang kemungkinan koalisi yang terjadi. Kawan menjadi lawan, lawan menjadi kawan tergantung kepentingan politiknya. Tidak ada kawan abadi, tidak ada lawan abadi.

Dalam waktu yang tersisa sebelum penentuan nama bacapres Oktober 2023, partai Nasdem dan PDIP bisa melakukan cooling down atau pendinginan ketegangan politik antara PDIP dengan Partai Nasdem. Mana tahu tahun 2023 Ganjar tidak dicalonkan partai lain. Ternyata Puan tak layak-laku dijual, lalu PDIP akan beralih ke Ganjar, Partai Nasdem mungkin bisa menjadi partner koalisi. Tak ada yang bisa menebaknya bukan?

Kita tunggu saja tanggal mainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun