Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Menulis dan membaca sejarah, penikmat kopi, pecinta budaya juga sastra. Kini menjadi suami siaga untuk nyonya tercinta sebagai pekerjaan tetap.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Tahun Bapak Prabowo: Seni Diplomasi Kemerdekaan Untuk Palestina

14 Oktober 2025   22:34 Diperbarui: 14 Oktober 2025   22:34 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari mimbar PBB hingga KTT Perdamaian, Prabowo menulis bab baru diplomasi lembut Indonesia untuk Palestina. Sebuah estafet tongkat amanat sejarah yang hidup kembali.

Setahun sudah Bapak Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8. Banyak hal bisa dibicarakan: stabilitas ekonomi, ketahanan pangan, hingga pertahanan negara. 

Namun jika harus memilih satu catatan paling berkesan, saya akan menaruhnya pada satu momen yang menggugah: ketika beliau berbicara di sidang umum PBB, menyerukan kemerdekaan Palestina dengan suara tegas dan pesan ini sampai ke nurani kita anak negri.

Momen itu bukan sekadar diplomasi, melainkan gema sejarah yang kembali bergulir. Kita teringat pada Bung Karno, presiden pertama yang juga pernah berdiri di forum yang sama, menyuarakan hal yang sama: kemerdekaan Palestina. Seolah sejarah kembali menulis dirinya, tapi kali ini dengan pena baru bernama Prabowo Subianto.

1 Tahun Kepemimpinan

Dalam satu tahun kepemimpinan ini, arah politik luar negeri Indonesia terasa jelas: bebas aktif. Prabowo memilih jalan soft diplomacy, sebuah pendekatan yang halus namun berdampak. 

Dalam bahasa tasawuf bisa disebut hikmah al-lisan, kebijaksanaan tutur yang menembus nurani. Diplomasi semacam ini bukan kelemahan, justru kekuatan itu sendiri. 

Diplomasi lembut Prabowo bekerja dalam ruang kesadaran moral dunia. Ia tak hanya berbicara tentang politik dan hak asasi, tapi juga tentang kemanusiaan yang universal. Di sanalah letak kecanggihan (atau meminjam istilah anak muda sekarang: sophisticated) dari diplomasi Indonesia di bawah Prabowo.

Yang menarik, dunia merespons dengan hangat. Pemimpin-pemimpin besar menyambutnya, termasuk Donald Trump yang konon menaruh kekaguman pada gaya Prabowo yang berwibawa, disiplin, dan tidak bertele-tele. 

Sebuah potret menarik di tengah dunia yang haus akan sosok pemimpin tegas tapi berhati lembut. Kombinasi langka yang dulu kita temukan dalam diri para pendiri bangsa.

Diplomasi Ala Prabowo

Namun lebih dari sekadar gestur internasional, diplomasi Prabowo menghidupkan kembali warisan moral bangsa ini. Kita tak boleh lupa: Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun