Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ketika Dengkul Ketemu Dagu di Sindoro

24 September 2025   18:51 Diperbarui: 25 September 2025   08:06 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah packing ulang dan"glendangan"sebentar, kami segera ikut antri di untuk naik ojek. Antrian cukup panjang, sampai di pinggir jalan provinsi. Semuanya ingin tektok Sindoro.

Sejak awal kami sengaja akan naik ojek, untuk menghemat waktu sekaligus tenaga, jarak BC ke Pos 1 cukup jauh Estimasi sekitar 1,5 jam. Ojek tidak wajib, beberapa pendaki memilih jalan kaki ke Pos 1.

Antri Ojek (dok.pribadi)
Antri Ojek (dok.pribadi)

Cukup lama kami menunggu ojek, karena yang mendaki cukup banyak dan waktu semakin pagi, kebijakan dari para tukang ojek semua berhenti di Pos 1 dengan tarif 25 rb/orang. Masing-masing ojek bisa mengangkut 2 orang.

Saat itu kondisi cuaca cukup menghawatirkan, karena beberapa kali kabut turun di basecamp sambil membawa air. Terasa seperti gerimis ditambah angin yang bertiup cukup kencang.

Tak terasa sekitar 1,5 jam kami menunggu antrian ojek. Setelah masing-masing mendapat tumpangan ke Pos 1, kami berkumpul untuk berdoa sebelum memulai pendakian.

Berdoa sebelum memulai perjalanan spiritual (dok.pri)
Berdoa sebelum memulai perjalanan spiritual (dok.pri)

Tepat pukul 02.30 kami berangkat memulai pendakian. Jalur Pos 1 ke Pos 2 berupa tanah yang cukup nyaman dikaki. Setelah berjalan 20 menit kita akan ketemu Pos ojek.  Biasanya ojek bisa sampai disini dengan tarif 35 ribu per orang.

Dari Pos Ojek ke Pos 2 membutuhkan waktu 30 menit, jalurnya menanjak,hanya ada 1 bonus turunan tepat sebelum Pos 2. Turunan tersebut ternyata jika kondisi normal bisa naik kesitu dengan tarif 50 ribu per orang. Karena kondisi pendaki padat dan jalur lumayan licin maka ojek hanya sampai di Pos 1.

Menahan kantuk di Pos 2 (dok.pri)
Menahan kantuk di Pos 2 (dok.pri)

Setelah Pos 2 jalur berubah menjadi bebatuan. Di satu tempat kadang dengkul bisa ketemu dagu, karena cukup tinggi jarak batu yang harus dilalui. Tentunya ini memerlukan tenaga ekstra. Bersama dengan pendaki lainnya kami saling mendahului tapi tidak ada yang benar-benar mendahului. Karena bisa dipastikan jika menyalip juga tidak akan jauh akan kembali tersalip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun