Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jantung Sepi

7 September 2015   20:56 Diperbarui: 7 September 2015   21:05 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kau memeluk sepi di belantara malam
Menunggu yang tersesat pulang
Ribuan rindu bersarang di dadamu
Perihkah sunyi itu...??

Rindu itu kusam berdebu di sudut kamarmu
Gerimis tak cukup menulis tangis
Tapi foto usang dinding di kamarmu  syahdu nyayikan lagu rindu
Berdenyut denyut di jantungmu

Tapi langit langit kamar tak kunjung berkabar
Hanya sisa hujan yang mengendap di atap
Mengabarkan hening di ranting ranting
Sedang di tepi malam waktu lambat melaju 

Potongan kenangan kembali kau rangkum
Bagai matahari senantiasa terjaga
Kau bayar lunas di atas ruas ruas garis kertas 
Hingga luka pelan kembali terbuka

Rindu menetes
Menjadi hujan
Dan  di kamarmu sepi terbunuh
Di dadamu sepi tumbuh 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun