Mohon tunggu...
Alam Ahmad
Alam Ahmad Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Humaniora yang berprofesi sebagai pustakawan sekaligus Barista.

Sastra dan perjalanan; Seorang penelisik takdir Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Beasiswa

14 September 2018   18:52 Diperbarui: 14 September 2018   19:06 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi oleh Alam

Namaku Bea, nama lengkapku Beasiswa

Nama yang sungguh cantik bukan?

Aku terlahir dari gesekan-gesekan pemikiran resah para konglomerat baik hati atas ketidakadilan di muka bumi ini 

Aku lahir di rumah sakit unik yang bernama universitas--tempat di mana manusia menciptakan selembar kertas ajaib yang bisa memberi embel-embel gelar kebangsawanan di belakang namanya

Sejujurnya aku diciptakan untuk membuat kebahagiaan untuk manusia-manusia berotak super namun kurang beruntung isi dompetnya

Nahas, karena terlalu uniknya rumah sakit itu, aku bisa didagangkan bebas lepas dan tak terbatas

Biasanya sebelum lahir aku sudah diadopsi oleh om-om yang bernama Nepotisme

Ah sial, padahal aku ingin tumbuh dewasa dan berfaedah bersama Ibunda ataupun Ayahanda yang mempunyai otak super dan hati yang suci

Bukan bereinkarnasi menjadi tas-tas bermerek, sepatu-sepatu necis di mall ataupun menjadi tiket-tiket plesir ke luar kota

Yah, beginilah nasibku

Semoga saudara-saudara sejenisku mendapatkan orang tua angkat yang baik hati serta suci jiwanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun