Mohon tunggu...
Muhammad Akmal Latang
Muhammad Akmal Latang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

Kebaikan dan niat baik jangan dilihat darimana sumbernya !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasionalis, tak Ada Kata Pensiun "Prabowo Subianto"

9 September 2021   08:00 Diperbarui: 9 September 2021   08:34 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo saat meninjau industri pertahanan (7/9/21) Sumber: Facebook Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

Indonesia adalah negara dengan berbagai suku dan budaya, oleh karenanya perbedaan pendapat merupakan satu dari berbagai macam hal yang dapat membuat warganya berselisih, kenapa? Singkatnya karena ketika kita memandang satu hal dari satu sudut pandang, kita kadang melupakan sudut pandang lainnya. Begitupun jika menilai orang lain.

Hal yang menarik perhatian adalah sosok Prabowo Subianto yang selalu bisa mengambil perhatian warga +62. Prabowo dikenal sebagai sosok politisi dan pebisnis yang nasionalis, kenapa saya sebut nasionalis? Bagaimana tidak, ia mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk membela NKRI, hingga ia akhirnya diberi kepercayaan menjadi Menteri Pertahanan.

Namun, apakah ada yang tidak suka dengan beliau? jelas ada, siapa? Mereka yang hanya bisa melihat dengan satu mata, yang dengan begitu polosnya terbawa isu media, mereka yang hatinya hanya ada perselisihan dan tidak ingin ada perdamaian, mereka yang hatinya tidak bisa menerima kebaikan orang lain, mereka yang tidak suka jika ada yang lebih unggul daripada dirinya.

Kalau kita bisa melihat dari berbagai sisi, sosok Prabowo berjuang pertaruhkan apapun yang ia miliki agar rakyat Indonesia bisa tidur nyenyak, agar petani, pelajar dan pekerja bisa dengan tenang menjalani kehidupannya di negara tercinta ini. Apa yang Prabowo korbankan? Selain pikiran, tenaga dan finansial, ia tulus mengorbankan harga diri, mengesampingkan ego demi Indonesia yang aman dan damai.

Melihat berita kemarin (7/9/21) dimana Prabowo mengunjungi industri Pertahanan Swasta dalam bidang perkapalan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur. Saya berdecak kagum, saya bahkan baru tahu bahwa Indonesia produksi kapal perang sendiri, dalam agendanya Prabowo mendorong produksi kapal pertahanan produksi dalam negeri. Bagaimana tidak, bayangkan jika industri dalam negeri dikembangkan, berapa banyak tenaga kerja baru yang akan diserap, berapa banyak penghasilan dari pajak yang akan diterima dan semuanya itu tidak mengalir keluar.

Menhan Prabowo juga mendukung pembangunan Tank Boat Antasena. Tank Boat buatan dalam negeri ini terbuat dari karbon komposit, yang memiliki kekuatan 10 kali lebih kuat dari baja. Lalu kenapa hal seperti ini masih ada yang mencaci dan memaki?

Jadi apakah salah jika saya katakan Prabowo adalah sosok Nasionalis?

Yang terlintas dipikiran saya sejak dulu, jika Prabowo jadi menhan hanya untuk mencari kekayaan pikir saya “yah buat apa?” terus kalau ingin mencari simpati masyarakat kenapa jarang diliput media? menurut saya Prabowo berusaha memperbaiki sesuatu yang salah, sesuatu yang menjadi “budaya” para menteri yang masih banyak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri, ia betul-betul bekerja memperkuat pertahanan Indonesia sebagai menteri sekaligus memberi nilai tambah terhadap industri dalam negeri.

Ibarat seorang ayah, ia mendidik anak-anaknya bagaimana menjadi pemimpin yang benar, tak peduli apa kata orang lain, lakukan hal yang benar meskipun itu pahit. Yah itu yang dilakukan pak Prabowo, di usianya yang sudah tidak muda lagi ia masih mau mendedikasikan dirinya apa yang ia bisa untuk negara yang ia cintai.

Teringat sebuah peribahasa yang sering dikutip oleh Prabowo “lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan” yah, paradigma ini kadang bertentangan dengan apa yang sering kita lihat di media sosial, masih banyak yang mencaci, memaki, mengeluh namun ia tidak pernah mau berusaha memberikan yang terbaik bagi negeri ini.

Salam mentari pagi,
Akmal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun