Ngindeng, Ponorogo – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor di Desa Ngindeng memasuki fase penting dengan digelarnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada Kamis, 17 Juli 2025. Monev ini merupakan agenda rutin yang bertujuan memastikan seluruh program kerja tim KKN berjalan sesuai rencana, sekaligus menjadi forum strategis antara pihak universitas dan desa binaan.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan LPM UNIDA Gontor, yaitu Dr. Parwi, S.P., M.P. (selaku Reviewer), Umi Isnatin, S.P., M.P. (staf LPM), dan Maston Akbar Sansayto, M.Pd (Dosen Pembimbing Lapangan/DPL). Dari pihak Desa Ngindeng, hadir Kepala Desa Bapak Bima Sakti Putra, S.Pd., beserta jajaran perangkat desa.
Apresiasi dan Arahan Program KKN
Dalam sambutannya, Umi Isnatin, S.P., M.P. menyampaikan apresiasi atas kinerja tim KKN yang telah berjalan kurang lebih satu minggu. Beliau menyoroti peran aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan desa, khususnya dalam memeriahkan peringatan HUT RI ke-80, di samping fokus utama program tematik pendampingan produksi keripik ketela dan pisang. "Kehadiran tim KKN diharapkan dapat memberikan dorongan dan bantuan nyata terhadap kegiatan desa, serta menjadi contoh dalam kegiatan sosial dan keagamaan," ujar Umi Isnatin.
Lebih lanjut, Umi Isnatin memberikan arahan khusus terkait salah satu tantangan yang dihadapi Desa Ngindeng, yaitu kurangnya minat dan partisipasi warga, termasuk kelompok taruna, dalam berbagai acara desa. Beliau meminta tim KKN untuk menganalisis akar permasalahan ini secara mendalam agar dapat dilaporkan dalam laporan akhir KKN. "Analisis ini penting agar ke depannya, tim KKN di tahun berikutnya dapat merumuskan program yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan partisipasi warga," tegasnya.
Fokus pada Kualitas Program Tematik dan Luaran Ilmiah
Sementara itu, Dr. Parwi, S.P., M.P., sebagai reviewer, memberikan perhatian khusus pada pelaksanaan program tematik pendampingan produksi keripik. Beliau menekankan pentingnya memastikan seluruh persiapan dan pelaksanaan produksi berjalan sesuai perencanaan awal. Dr. Parwi juga menganjurkan agar hasil dari kegiatan pendampingan ini tidak hanya sebatas implementasi, namun juga dapat menghasilkan luaran ilmiah.
"Kami berharap pengalaman dan data dari program pendampingan ini dapat diolah menjadi artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal terindeks, baik secara nasional maupun internasional. Ini akan menjadi kontribusi nyata UNIDA Gontor dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus mendokumentasikan keberhasilan pengabdian," jelas Dr. Parwi.