Para pedagang dari daerah sekitaran pasar umumnya perajin berbgai kue. Ada apem, onde-onde, mendoan hingga bubur ayam semua tersedia. Mereka membuatnya sejak malah dan ketika pagi sebelum subuh mereka sudah tiba dan menjajagakan dagangnya. Dari Pasar Pagi Bobotsari desa-desa disekitarnya menjadi industry rumahan yang membangunkan negeri.
Menjelang subuh sekitar pukul 3 dini hari meraka sudah mengambil makanan dari rumah-rumah yang memproduksi berbagai jenis makanan. Lalu pedagang makanan dari Sokaraja, sudah tiba menumpang Bus Ragil Jaya jurusan Purwokerto-Pemalang yang setia membawa dagangan barang RMT (ringan makan tempat). Barangnya banyak ongkosnya murah.
Pada pagi hari para pedagang umumnya melayani para bakulan (sebutan untuk pelanggan rutin). Bakulan ini umumnya pedagang sayur mayur keliling di kampong-kampung yang kini tumbuh di seantero negeri. Mereka dengan sepeda motor setiap hari mengambil dagang ke semua pedagang di pasar. Sepeda motor mereka dibuatkan rak. Mereka sudah punya wilayah masing-masing, sehingga pedagang keliling ini menjadi kepanjangan tangan pasar hadir ke rumah.
 Bagimana kita orang awam menikmati Pasar Pagi Bobotsari? Datanglah sedikit siang sekitar pukul 6 hingga pukul 7 pagi ketika para pedagang selesai melayani para bakulan, kita bisa menikmati berbagai makanan khas dari Banyumas. Sayangnya untuk tempat makan di lokasi tidak ada yang nyaman. Jadi akan lebih baik bila kita membeli untuk dimakan di rumah.
Keberadaan Pasar Pagi Bobotsari sulit dikembalikan ke situasi awal dengan memfungsikan jalan secara tertib. Pasar Pagi telah menjadi magnet bagi warga dan menjadi sumber rezeki bagi banyak orang. Pasar Pagi mesti diuri-uri karena bawa rezeki. Pasar Pagi, toh hanya ada di pagi hari. Untuk memfungsikan jalan secara normal bisa menunggu waktu siang. Pasar Pagi Denyut Ekonomi Bobotsari. Pasarnya selalu ramai melebihi pasar asli yang makin sepi. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI