"Korupsi masih menjadi bayang-bayang di tempat sunyi nan gelap, laksana seperti hantu yang tidak nampak keberadaannya, namun mampu mengeruk kekayaan Negara sedemikian rupa"
Sinar harapan mulai nampak ketika mantan-mantan pejabat publik dan mafia yang mengeruk kekayaan Negara sudah di tetapkan menjadi tersangka.Â
Mega korupsi yang di lakukan secara masif, sistemik, dan cenderung agresif, sangat mungkin dengan begitu cepatnya melumpuhkan sistem di negara ini.Â
Nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar yang kokoh bagi Negara bernama Indonesia ini, kini sudah mulai nampak lusuh, usang, dan tak lagi menjadi pijakan yang seharusnya dipahami, dihayati dan di gunakan dalam membuat kebijakan dan tindakan.Â
Sudahkah kita mereka dengan korupsi..? Maka jawabannya belum, seperti apa yang menjadi statemen Presiden Prabowo bahwa masih banyak pejabat kita yang bermazhab "serakahnomic".
Korupsi di negeri tercinta ini, tidak hanya di lakukan oleh perseorangan saja, sebab hal tersebut sudah menjadi kejahatan yang terorganisir dengan baik.Â
Dimana perkawinan antara penguasa dan pengusaha untuk mengeruk kekayaan Negara sudah menjadi penyakit kronis yang cenderung melumpuhkan.Â
Sementara di sisi yang lain, hutang negara yang sudah mencapai ribuan Triliun, menunjukkan bahwa secara ekonomi Negara kita masih tertindas, inilah fakta yang terjadi saat ini.Â
Baca juga: Anggaran 200 Triliun ke HIMBARA salah satunya Untuk menghidupkan Koperasi Desa Merah PutihKorupsi Di Negeri ini Sudah meluas hingga pada level yang paling bawah.Â
Penyakit kronis yang bernama Korupsi sudah mengakar pada level yang paling bawah, tidak hanya di tataran elit yang mengeruk kekayaan negera hingga Triliunan, namun pada level bawah pun banyak Kepala Desa yang sudah di gelandang akibat menggunakan kekuasaannya untuk mengeruk ADD dan DD.Â