Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transformasi Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

1 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 1 Oktober 2022   20:28 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
01 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila untuk meneguhkan nilai dan spirit ke-Indonesia-an, Sumber : detik.com

"Ideologi Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hakekatnya sudah final dan tidak ada perdebatan lagi didalamnya sebab isi dan nilai dalam Pancasila sudah mencakup seluruh kepentingan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara"

Persoalannya bukan ideologinya yang keliru atau salah, namun nilai, penerapan dan pemahaman kita sebagai bangsa yang besar kerap keliru memahami isi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi Pancasila, sehingga dalam konstek penerapannya kerap memunculkan situasi dan kondisi yang debatable.

Pentingnya Penguatan Ideologi Pancasila dalam negara yang majemuk ini. Indonesia sebagai negara yang terdiri dari ribuan Pulau, dan banyaknya suku, budaya, adat, keyakinan, hidup dalam kebhinekaan, berbeda-beda namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Dalam beberapa waktu yang lalu, salah satu pejabat Negara, yakni ketua Dewan Perwakilan Rakyat kabupaten Lumajang, harus memundurkan diri karena tidak hafal Pancasila, sehingga ditengarai ketika tidak hafal Pancasila, bagaimana bisa memahami makna yang terkandung dalam Ideologi bangsa dan negara kita.

Disinilah bahwa proses tranformasi nilai menjadi sangat penting akan pemahaman isi yang terkandung dalam Ideologi Negara kita, mulai sila yang pertama sampai pada sila yang kelima, sehingga dengan memahami isi dan kandungan serta makna yang masih membutuhkan penafsiran tersebut, harus dipahami secara komprehensif, sehingga pemahaman dan penerapannya tidaklah keliru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemahaman akan nilai-nilai Pancasila ini, hakekatnya sudah termuat dalam pendidikan kewarganegaraan, bahwasanya anak didik mulai dari pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama sudah harus diajari betul akan isi dan kandungan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Sehingga pada gilirannya, para generasi penerus bangsa memiliki bekal kuat dan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Momentum memperingati hari kesaktian Pancasila sebagai Ideologi Negara, mari kita renungkan sejenak satu persatu 5 sila sebagai Ideologi Negara Kita.

1. KeTuhanan Yang maha Esa 

Sebagai Negara yang terdiri dari masyarakat majemuk dan memiliki perbedaan baik suku, bahasa dan agama, sejatinya negara kita adalah Negara yang menganut keyakinan atau agama.

Sudah diakui dan disahkan oleh pemerintah bahwasanya Indonesia masyarakatnya memeluk agama yang berbeda-beda mulai dari agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu.

Meskipun tidak bisa dipungkiri agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia adalah agama Islam, sehingga harapannya dengan mengamalkan nilai-nilai sila ke satu ini diharapkan memberikan dampak terhadap toleransi antar beragama.

Masing-masing agama memiliki keyakinannya sendiri, sehingga saling menjaga, saling mengasihi, dan saling menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, bahwasanya setiap individu memiliki hak atas apa yang diyakininya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 

Sudahkah kita menjadi manusia yang adil, dan memiliki tatakrama yang baik dalam kehidupan ini ? Ini adalah bagian dari nilai sila yang kedua bahwa soal kemanusiaan adalah yang utama, bahkan nilai-nilai kemanusiaan ini tingkatannya di atas hukum.

Tetapi dengan adanya hukum dan tatakrama sebagai kontrol dan pedoman dalam kehidupan sosial harapannya tercipta suatu keadilan yang beradab.

Menjunjung harkat dan martabat merupakan suatu kewajiban bagi kita sebagai manusia, sebab setiap individu manusia memiliki hak dan kewajiban, butuh dihargai dan dihormati, serta butuh dijaga akan kehormatannya.

Sehingga terciptanya nilai-nilai kemanusiaan itu terpatri didalam hati para generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini.

3. Persatuan Indonesia 

Indonesia sebagai negara Majemuk, negara Multikultural, Negara yang memiliki perbedaan Ras, Suku, Agama, dan bahasa harus tetap menjaga tali persatuan dan kesatuan.

Nilai yang paling mendasar sebagai sebuah Ideologi bagi negara kita, bahwasanya kesatuan direpublik ini tidak akan mudah di goyang oleh bangsa lain.

Dalam konstek saat ini Pancasila kerap dibenturkan oleh para oknum untuk memecah belah kesatuan di dalam masyarakat kita, sehingga terbentuknya polarisasi akibat benturan yang kerap dijadikan alat untuk tujuan kekuasaan.

Oleh karena itu nilai persatuan dan kesatuan dinegara yang majemuk ini harus tetap dijaga dengan baik, sehingga dengan persatuan itu masyarakat Indonesia tidak mudah tercerai berai.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan 

Bahwasanya negara kita di pimpin atas dasar musyawarah yang kemudian diwakilkan oleh para tokoh dan elite yang tersebar di banyak lembaga negara, mulai dari eksekutif, yudikatif maupun legislatif.

Kepemimpinan yang didasarkan atas musyawarah perwakilan ini kemudian menjadi tafsir yang kembali dirumuskan atas dasar kesepakatan dengan secara mufakat untuk mencari solusi terbaik bagi kemajuan bangsa ini.

Jika kemudian sila yang keempat tersebut ditafsirkan dalam konstek pemilihan umum, maka sangat memungkinkan pemilihan pemimpin calon presiden dan wakil presiden sangat di mungkinkan untuk dipilih oleh para wakil rakyat yang duduk sebagai anggota legislatif.

Namun persoalannya sistem yang diterapkan dinegara tercinta tidaklah semudah itu, sebab ada banyak variabel yang sudah diterjemahkan dalam bentuk undang-undang yang dibuat oleh para anggota dewan itu sendiri.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

Pada sila yang kelima, memang mudah dihafal dan diingat, tetapi dalam konstek kehidupan, secara faktual keadilan sosial masih cukup rentan, bahkan kerapkali hukum dipertontonkan, tajam kebawah dan tumpul keatas, itu fakta yang terjadi saat ini.

Bahkan hukumpun dengan mudahnya dipolitisasi untuk sebuah kepentingan tertentu, dan masih banyak oknum pejabat yang masih senang jika di suap, itu pun tidak bisa kita pungkiri.

Lantas dimana keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dalam konstek pengamalannya jauh dari nilai-nilai Pancasila.

Banyak yang ngaku-ngaku pancilais namun perilaku yang ditunjukkan sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri tercinta ini.

Oleh karena itu pentingnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila ini kepada generasi penerus bangsa, sehingga akan tercipta masyarakat yang nantinya menjadi kemajuan bagi bangsa dan Negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun