Mohon tunggu...
Akbarlian Putra
Akbarlian Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah, agar engkau dicatat oleh peradaban.

Pemuda melankolis berwajah antagonis. Pemuja sastra, Gila diksi dan metafora. Pecinta kopi pahit, Boros tak pernah bisa irit, dan bila berbicara suka berbelit-belit. Hidup dibumi, ditanah sumatera dibagian selatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pilihan Hati

1 Januari 2019   19:44 Diperbarui: 1 Januari 2019   20:03 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak pandai merangkai kata
layaknya sang pujangga cinta.
Bibir bertutur tidak, Hati menolak. Bibir bertutur benci, tapi hati rasa rindu.


Aku tak memiliki peran penting dihidupmu.
Pantas, jika kau buang dan acuhkan
Namun, semua itu tak mampu hapuskan semua rasaku.

Tak ku pungkiri,
Hati ini tetap berangan tentangmu.
Walau pada akhirnya ku kan tertusuk lebih dalam.

Aku tak ingin begini, Namun apadaya hati yang selalu tertuju kepadamu.

PALEMBANG, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun