Konspirasi
Beberapa minggu setelah keputusan sidang DPR memenangkan golongan Bakir yangkemudian hasil keputusan tersebut diprotes oleh masyarakat, akhirnya memunculkan juga berbagai kasus terror yang dialami oleh Imran. Setiap harinya Imran hampir mendapatkan teror baik lewat sms maupun telepon dan benar saja akhirnya dia mengalami pencegatan oleh orang – orang misterius dengan memakai topeng di suatu malam ketika Imran hendak menuju ke pengungsian korban Lumpur Lapindo . Imran dan rekan – rekannya tidak kapok dan menyerah dengan kondisi yang ada dengan hal ini, bagi mereka ini merupakan konsekuensi dari pekerjaannya sebagai orang – orang yang memperjuangkan hak rakyat dan membela kaum. Pernah ada satu teman dari Imran yang pernah masuk kerumah sakit akibat luka parah diserempet oleh mobil dan kasus tersebut masih dalam penyidikan kepolisian.
Para aktivisLempenamakorludo tidak patah arah dalam mencoba mendapatkan hak masyarakat korban Lumpur lapindo tersebut karena memang tidak ada jalan lain selain menuntut hak mereka terhadap pemerintah yang dengan mudah memutuskan perkara bahwa Lumpur lapindo adalah bencana alam. Disaat para pemuda – pemuda memperjuangkan hak masyarakat korban Lumpur disudut lain Lumpur yang telah berbulan – bulan keluar dari bumi telah merambah luas kedaerah – daerah lainsehingga tim penanganan bencana Lumpur lapindo mengusulkan untuk mengalirkan Lumpur ke kali Porong yang merupakan kali yang vital bagi masyarakat Sidoarjo, hal ini menjadikan aktivis Lempenamakurludo dan berbagai aktivis lingkungan tambah geram terhadap pemerintah atas solusi ini. Pemerintah tidak memiliki jalan lain untuk membuang Lumpur Lapindo ke laut Jawa melalui Kali Porang ditengah arus protes yang berdatangan. Apa yang dilakukan pemerintah ternyata kurang tepat dan sangat tidak tepat dengan adanya zat beracun yang terkandung dalam Lumpur dan melebihi ambang batas membuat kualitas air Kali Porong tercemar logam berat yang menjadikan bahaya bagi makhluk hidup disekitarnya. Dua bulan setelah terjadi pembuangan Lumpur lapindo ke Laut Jawa melalui Kali Porong, warga Porong mulai merasa mendapat keanehan terhadap perilaku binatang sekitar seperti tidak ditemukannya ikan Mujahair yang dulunya melimpah di kali Porong. Tentu saja hal ini menjadikan masyarakat Porong was – was jika apa yang dilakukan pemerintah dengan membuang Lumpur melalui kali Porong telah menjadikan terusiknya habitat ikan mujair dan ini berbeda dengan pendapat pemerintah yang sebelumnya menyatakan bahwa zat kimia berbahaya pada Lumpur lapindo masih dalam takaran normal dan tidak membahayakan. Apa yang dilakukan pemerintah untuk melegakan hati masyarakat Porong ternyata justru menjadikan kecaman yang bertubi – tubi dari berbagai kalangan masyarakat terutama aktivis dan para ilmuan. Dari para Ilmuan sendiri Lumpur Porong yang telah dibuang dalam suatu ekosistem ataupun habitat makhluk hidup tersebut dapat menjadikan mutasi genetik yang dapat merubah susunan genetic lain dan perubahan sifat makhluk hidupyang terkena bahan kimia baru tersebut, tetapi pada kenyataannya hal ini tidak terbukti dari berbagai penelitian – penelitian yang dilakukan oleh pihak pemerintahan dan beberapa ilmuan. Setidaknya dari hasil penelitian yang dilakukan oleh pemerintah mengurangi was – was penduduk sekitar akan terjadinya sebuah hal yang tidak diinginkan seperti halnya penyakit – penyakit yang ditimbulkan akibat zat kimia yang terkontaminasi dengan air kali porong yang mereka konsumsi sehingga akan mempengaruhi kesehatan badan masyarakat Porong .
Hari – hari pun berlalu dengan rasa duka hingga akhirnya muncul sebuah kabar bahwa Perusahaan Abu Bakir bersedia mengganti rumah para pengungsi bukan karena Abu Bakir sebagai orang yang merasa bersalah melainkan karena niatnya ingin membantu korban bencana akibat dari dampak Lumpur Lapindo. Bermilyar – milyar uang rupiah disalurkan untuk membangun perumahan khusus warga yang rumahnya hancur akibat Lumpur lapindo dengan syarat masih mempunyai surat – surat kependudukan. Ini merupakan oase ditengah padang pasir walaupun pada hakikatnya ini memang hak – hak yang harus dipenuhi oleh orang yang bersalah kepada orang yang dibebani kesalahan itu.Selama prose panjang inilah berbagai makhluk air yang telah termutasi dengan zat kimia sedang mengancam para penduduk Porong yang tidak sadar jika akan ada bahaya yang mengintai mereka. Berjuta – juta kubik Lumpur yang terbuang ke sungai dan mengandung berbagai zat beracun atau B3 telah merubah komposisi genetic para makhluk air khususnya ikan mujair yang menjadikan ikan – ikan tersebut melahirkan keturunan berupa ikan yang ganas dan cepat betumbuh besar. Ketika seakan – akan senyum masyarakat Porong sudah kembali dengan adanya pembangunan perumahan untuk mereka yang menjadi korban Lumpur namun ini tidak lama kemudian berbagai kejadian aneh muncul mulai dari hilangnya para pemancing disekitar kali Porong hingga banyak ditemukan mayat penuh dengan luka gigitan bahkan hanya tersisa pakaian yang compang – camping saja. Kasus ini semakin membuat kondisi di Sidoarjo semakin mencekam karena mereka semua telah mendapat isu pesan singkat bahwa kematian orang – orang di sekitar kali porongbaik itu karena memancing atau mencuci merupakan akibat dari mutasi binatang – binatang air di kali Porong yang menjadi monster karena pembuangan lumpur lapindo, entah pesan singkat dari siapa yang telah membuat resah semua warga Sidoarjo tersebut yang kemudian masih diusut oleh polisi karena dikhawatirkan hal ini dapat merupakan alat provokator untuk menghasud masyarakat Sidoarjo. Tetap saja para warga porong meyakini bahwa ini bukanlah sebuah hasudan yang ditujukan untuk Abu Bakir melainkan sebuah kenyataan yang sedang terjadi di Sidoarjo khususnya Porong. Karena para warga sudah banyak yang protes dan mengajukan tuntutan kepada pemerintah tentang kasus kematian misterius yang menimpa warga sekitar, maka akhirnya pemerintah Sidoarjo dibantu pemerintah pusat mengadakan perjanjian kepada warga sekitar untuk mengusut secara tuntas kasus – kasus misteirus tersebut dan menampung berbagai pengadiuan masyarakat termasuk isu bermutasinya binatang – binatang di kali porong akibat pembuangan lumpur ke Kali Porong. Imran dan warga pengungsian sangat senang dengan tanggapan pemerintah yang sudah mulai memperhatikan warga. Hal tersebut dimanfaatkan Imran untuk ikut serta membantu tim pencari fakta bentukan pemerintah yang menyelidiki isu – isu tersebut. Akhirnya penyelidikan ini membawakan hasil walaupun kurang maksimal karena berbagai faktor yang ada seperti halnya intimidasi – intimidasi yang dilakukan oleh beberapa pihak. Tanpa disadari monster – monster yang ada di kali porong semakin berkembang biak dan semakin terasa keberadaannya oleh masyarakat Porong Sidoarjo. Karena semakin jelasnya kasus yang terjadi yakni adanya monster – monster ikan di bawah Kali Porong maka atas instruksi Presiden, para warga pengungsian dan masyarakat Sidoarjo khususnya di wilayah kali Porong di evakuasi ke tempat yang lebih aman tepatnya ke a rah Krian. Berduyun – duyun orang terlihat dijalanan bagaikan lautan manusia. Kota Porong sekarang berubah menjadi kota mati dan hanya para aparat kemanan saja yang berjaga disekitar lokasi kejadian. Akhirnya karena hal ini Abu Bakir di pidanakan dan Imran tidak diketahui lagi keberadaannya. Tamat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI