Jika dibandingkan dengan menonton lewat layar, pengalaman langsung ini memberi nuansa emosional yang jauh lebih kuat. Rasanya setiap detik benar-benar berharga, setiap poin penuh ketegangan, dan setiap momen jadi kenangan yang susah dilupakan.
Bagi saya pribadi, ini adalah momen pertama kali menonton langsung ajang bulutangkis internasional. Maka, wajar saja kalau saya merasa sangat antusias. Apalagi, turnamen ini adalah Indonesia Masters, salah satu ajang bergengsi yang masuk dalam kalender BWF Tour Super 100. Level Super 100 memang bukan yang tertinggi tetapi tetap menjadi ajang penting bagi para pemain untuk mengumpulkan poin peringkat dunia.
Dengan hadirnya turnamen ini di Pekanbaru, artinya kota ini menjadi bagian dari peta bulutangkis internasional. Hal ini tentu membanggakan sekaligus menantang agar kedepannya fasilitas olahraga di daerah bisa semakin ditingkatkan.
Menonton langsung juga membuat saya lebih bisa mengapresiasi kerja keras para atlet. Latihan keras mereka, strategi yang dijalankan, dan mental baja yang dibutuhkan, semua terlihat jelas ketika mereka berada di lapangan.
Dari segi penyelenggaraan, Indonesia Masters 2025 di Pekanbaru bisa dibilang sukses. Penjualan tiket tertata rapi, penonton diarahkan dengan baik, dan keamanan terjaga. Para petugas juga ramah dalam membantu penonton. Dari pintu masuk hingga tribun, semuanya teratur.Â
Saya merasa, menghadiri langsung ajang seperti ini juga bisa meningkatkan rasa nasionalisme. Melihat atlet berjuang membela tim merah putih jelas hati ini jadi terenyuh dan penuh kebanggaan.
Momen perempat final dan semifinal yang saya saksikan banyak yang berjalan sengit hingga membuat semua penonton menahan napas menunggu hasil akhir. Saya sendiri ikut larut dalam suasana. Teriakan "Indonesia!" keluar begitu saja dari mulut saya bercampur dengan suara lain di tribun.
Pengalaman ini membuat saya ingin sekali menonton langsung lagi jika ada kesempatan di masa depan. Rasanya sayang jika hanya sekali merasakan euforia sebesar ini. Apalagi bulutangkis adalah olahraga dimana Indonesia selalu punya peluang besar untuk juara. Itu artinya keseruan dan kebanggaan akan terus hadir di setiap turnamen.
Saya juga berharap, pemerintah dan pihak terkait semakin serius memperhatikan fasilitas olahraga di daerah. Event sebesar ini butuh dukungan infrastruktur yang memadai. Jika GOR Remaja mendapat renovasi dan perbaikan yang lebih modern tentu Pekanbaru akan semakin layak jadi tuan rumah ajang-ajang internasional di masa depan.
Selain itu, ke depan mungkin bisa dibuat program edukasi olahraga untuk anak-anak yang datang menonton. Misalnya coaching clinic atau sesi bertemu atlet, sehingga pengalaman mereka semakin berkesan. Karena pada akhirnya, olahraga bukan hanya tentang prestasi tetapi juga tentang membangun budaya sehat, sportivitas, dan inspirasi bagi generasi muda.