Soal tiket, saya gak nyangka ternyata harganya terjangkau. Dengan harga yang ramah di kantong penonton bisa menikmati tontonan olahraga kelas dunia secara langsung. Ini jelas menjadi nilai tambah yang membuat lebih banyak masyarakat datang mendukung para atlet.
Tidak kalah penting, pengalaman ini menjadi momen berharga bagi saya karena bisa mengajak anak turut serta. Saya percaya, pengalaman seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak. Mereka bisa belajar tentang kerja keras, sportivitas, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan para atlet. Bukankah olahraga seringkali memberi pelajaran hidup yang tidak bisa diajarkan di ruang kelas?
Saya melihat banyak keluarga yang datang bersama anak-anak mereka. Ada pula rombongan mahasiswa, bahkan komunitas pecinta bulutangkis yang mengenakan kaus seragam. Semuanya berbaur tanpa sekat.
Anak saya tampak begitu terinspirasi. Sesekali ia ikut berteriak memberi dukungan, sesekali ia bertanya kenapa pemain bisa begitu cepat. Saya menjelaskan bahwa semua itu hasil dari latihan yang panjang dan disiplin tinggi. Saya merasa, pengalaman ini bisa menumbuhkan kecintaan pada olahraga sejak dini. Tidak hanya bulutangkis tetapi juga semangat hidup sehat dan kerja keras yang melekat di dalamnya.
Dari sisi atmosfer, energi di dalam GOR sungguh luar biasa. Setiap poin yang diraih tim Indonesia disambut tepuk tangan gemuruh. Suasana ini membuat saya sadar bulutangkis bukan sekadar olahraga. Ia sudah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia. Dari era Susi Susanti, hingga Taufik Hidayat dan sekarang, bulutangkis selalu jadi kebanggaan negeri ini.
Menariknya, atmosfer sportivitas tidak hanya ada di lapangan tetapi juga di tribun. Ketika tim luar negeri mencetak poin dengan rally panjang yang menawan maka penonton tetap memberikan tepuk tangan apresiasi. Inilah bukti bahwa masyarakat Indonesia bisa sangat menghargai perjuangan atlet, siapapun mereka
Tidak heran, setiap kali ada turnamen internasional di tanah air antusiasme masyarakat selalu meluap. Pekanbaru pun kali ini menjadi saksi bagaimana pecinta bulutangkis memenuhi GOR Remaja.
Selain menonton pertandingan, suasana di sekitar GOR juga terasa meriah. Banyak pedagang menjual pernak-pernik seperti kaus badminton hingga tentu saja jajanan khas Pekanbaru pun ikut meramaikan suasana.
Melihat ini, saya berpikir bahwa event olahraga internasional bukan hanya memberi dampak pada dunia olahraga tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Pedagang kecil, hotel, transportasi, hingga UMKM ikut merasakan manfaatnya.