Guru-guru, Kepala Sekolah, hingga staf, semua bisa kok mengambil pelajaran dari ulasan masyarakat jika disikapi dengan bijak. Jangan anggap ulasan negatif sebagai penghinaan. Kadang itu adalah bentuk perhatian dari mereka yang peduli.
Sekolah yang dicintai masyarakat bukanlah sekolah yang bersih dari kritik tapi yang mampu meresponsnya dengan elegan. Maka, mari kita tunggu pemerintah dan pihak terkait untuk membuka kembali fitur ulasan di Google Maps untuk sekolah.
Jangan sampai masyarakat merasa jauh dari institusi yang seharusnya paling dekat dengan kehidupan mereka. Bila masyarakat tak bisa bersuara maka hubungan antara sekolah dan masyarakat akan kian renggang. Padahal, sinergi antara sekolah dan masyarakat adalah kunci kesuksesan pendidikan.
Pendidikan bukan hanya urusan ruang kelas tapi juga soal pelayanan, komunikasi, dan partisipasi. Karena itu, kritik adalah bagian dari cinta. Ulasan adalah wujud perhatian.
Jika sekolah ingin terus tumbuh dan relevan, maka ia harus membuka diri terhadap suara dari luar temboknya. Mari jaga sekolah tetap menjadi ruang publik yang sehat. Terbuka, akuntabel, dan siap tumbuh bersama masyarakat.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== AKBAR PITOPANG ==
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI