Di tengah harapan besar terhadap Program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang digagas pemerintah. Masih banyak sekolah yang belum merasakan langsung manfaatnya. Salah satunya adalah sekolah tempat kami mengabdi dan mendidik generasi masa depan bangsa.
Hingga saat ini, tak ada tanda-tanda pasti kapan MBG akan tiba. Bahkan gaung beritanya pun makin jarang terdengar di berbagai media.
Namun, bukan berarti kami hanya bisa duduk diam dan menunggu. Dunia pendidikan tidak bisa terus-menerus bergantung pada janji dan rencana yang belum pasti.
Maka dari itu, sekolah kami mengambil inisiatif menghadirkan kegiatan makan sehat bergizi bersama secara mandiri.
Ide ini lahir dari keprihatinan sekaligus kepedulian kami terhadap pola makan dan kesehatan peserta didik.Â
Bukankah lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan?
Kegiatan makan bersama ini bukan sekadar kegiatan biasa tapi bagian dari proses pembiasaan hidup sehat sejak dini.
Setiap siswa diminta membawa bekal bergizi dari rumah yang disiapkan oleh orangtua masing-masing. Kegiatan ini telah menjadi budaya baru di sekolah kami yang rutin dilaksanakan.
Kami memilih hari Sabtu sebagai momen spesial untuk "sarapan bareng sehat". Sabtu lalu, tepatnya 19 Juli 2025, kegiatan ini kembali digelar dengan semangat yang tak kalah meriah dari sebelumnya.
Momen ini sekaligus menjadi penutup rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru Kelas 1.
Ada haru, bahagia, sekaligus bangga melihat siswa-siswi baru duduk bersama teman-teman barunya sambil menikmati bekal dari rumah. Dari menu nasi, sayur, buah-buahan, hingga telur, ikan dan lainnya.
Kami memberikan edukasi secara langsung dan menyenangkan tentang pentingnya makan makanan sehat dan gizi seimbang. Tidak melulu lewat teori tapi lewat praktik nyata yang bisa langsung dirasakan.
Anak-anak belajar mengenali mana makanan yang baik bagi tubuh dan mana yang sebaiknya dikurangi.
Tak lupa, kami juga menekankan pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Sambil makan, kami juga memutar lagu 7 kebiasaan anak Indonesia hebat. Biar anak-anak jadi makin semangat dan sadar akan pentingnya membiasakan kebiasaan makan sehat bergizi.
Menariknya, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi guru dan orangtua, antara sekolah dan keluarga. Orangtua menjadi lebih sadar pentingnya menyiapkan bekal bergizi. bukan sekadar makanan cepat saji yang instan tapi minim nutrisi.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pendidikan dan karakter peduli kesehatan tak bisa berdiri sendiri. harus ada sinergi dari semua pihak.
Guru-guru juga turun langsung mendampingi siswa saat makan bersama, memberi teladan, dan memastikan suasana menyenangkan.Â
Tak ada paksaan, yang ada hanyalah ajakan penuh cinta dan kehangatan. Momen-momen ini sederhana tapi membekas dalam memori siswa.
Kami percaya, nilai-nilai baik yang ditanamkan sejak dini akan tumbuh subur hingga dewasa kelak. Ini adalah bagian dari implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang selama ini menjadi panduan kami. Salah satu kebiasaan itu adalah makan sehat dan bergizi setiap hari.
Kegiatan makan bersama ini juga menjadi semacam perayaan kecil yang dirayakan dengan rasa syukur. Tidak ada anggaran khusus. pun tidak perlu menunggu program besar dari Pusat. Cukup semangat, niat baik, dan kemauan untuk berbagi nilai positif kepada siswa.
Anak-anak antusias dan orangtua pun ikut semangat mempersiapkan bekal terbaik. Ternyata, kegiatan ini bukan hanya soal makanan tapi juga sarana pembentukan pendidikan karakter.
Anak-anak belajar untuk berbagi, belajar tentang keberagaman makanan dan budaya kuliner lokal, dan belajar rasa syukur.
Bayangkan betapa positifnya dampak jangka panjang dari kebiasaan baik ini. Para siswa semoga bisa lebih sehat, lebih ceria, dan lebih sadar pentingnya gizi sejak dini.
Kami berharap program-program seperti ini bisa direplikasi oleh sekolah lain di seluruh Indonesia. Lantaran program MBG dari pemerintah beluk kunjung datang. Sedangkan pendidikan sejatinya adalah tanggung jawab bersama.
Pemerintah boleh punya program hebat tapi sekolah dan keluarga adalah ujung tombaknya. Bila MBG benar-benar hadir suatu hari nanti maka tentu kami sambut dengan tangan terbuka.
Namun sebelum itu terjadi, kami akan terus bergerak mendidik anak-anak untuk mencintai makanan sehat lewat cara yang sederhana tapi bermakna.
Dalam dunia pendidikan, langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Kami percaya, perubahan dimulai dari ruang kelas, dari bekal makan sederhana tapi bergizi yang dikonsumsi para siswa.
Karena masa depan bangsa bisa diawali dari sebuah kotak bekal makanan bergizi yang dibawa dengan senyum oleh anak-anak Indonesia hebat. Jadi, mari teruskan langkah kecil ini bersama-sama.
Semoga ini bermanfaat.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== AKBAR PITOPANG ==
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI