Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan Informal Berkelanjutan saat Ramadan dan Libur Lebaran

26 Maret 2025   09:17 Diperbarui: 26 Maret 2025   11:04 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengawasan dan kontrol dari orangtua terhadap aktivitas penggunaan hp oleh anak selama libur lebaran. (Sumber: Kompas)

Selain itu, libur lebaran juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan anak pada kegiatan produktif, seperti menulis jurnal, membuat kerajinan tangan, atau menghafal surah-surah, doa ataupun hadist pendek.

Pendidikan informal selama Ramadan dan libur Lebaran juga bisa dilakukan melalui diskusi ringan yang mengandung hikmah. Ketika berkumpul bersama keluarga, orangtua bisa menceritakan kisah-kisah inspiratif yang bisa menjadi teladan bagi anak-anak.

Dari sini, mereka bisa belajar tentang keberanian, keikhlasan, dan keteguhan dalam hidup. Kisah-kisah ini akan lebih melekat di ingatan anak-anak jika dikemas dengan cara yang menarik dan interaktif.

Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan informal. Banyak platform digital yang menyediakan materi edukatif berbasis Islam, seperti aplikasi belajar Al-Qur'an, podcast kajian keislaman, hingga video interaktif tentang nilai-nilai moral.

Menggunakan media yang menarik dapat membuat anak lebih antusias dalam belajar tanpa merasa terpaksa. Pemanfaatan teknologi dengan bijak dapat menjadi cara efektif dalam menanamkan nilai-nilai positif. Sehingga penggunaan hp pada anak bisa lebih terkontrol.

Pengawasan dan kontrol dari orangtua terhadap aktivitas penggunaan hp oleh anak selama libur lebaran. (Sumber: Kompas)
Pengawasan dan kontrol dari orangtua terhadap aktivitas penggunaan hp oleh anak selama libur lebaran. (Sumber: Kompas)

Namun, tantangan utama dari pendidikan informal ini adalah konsistensi. Orangtua harus terus mendorong anak-anak untuk menerapkan nilai-nilai yang mereka pelajari selama Ramadan dan Lebaran. bahkan setelah bulan suci berlalu.

Ramadan ataupun lebaran bukanlah titik akhir melainkan awal dari perjalanan panjang dalam membentuk karakter anak yang lebih baik. Jika pendidikan informal ini diterapkan dengan baik, insya Allah, anak-anak akan kembali ke sekolah dengan semangat baru dan sikap yang lebih positif dalam berinteraksi dengan guru serta teman sebaya.

Ramadan dan libur Lebaran bukanlah sekadar waktu istirahat tetapi kesempatan emas untuk membangun pribadi yang lebih unggul, lebih peduli, dan lebih bertakwa. Dengan peran aktif orangtua, pendidikan informal ini bisa menjadi warisan berharga yang tertanam dalam diri anak-anak hingga mereka dewasa.

Mengajarkan nilai-nilai Islam dan budi pekerti selama Ramadan dan Lebaran juga bisa dilakukan dengan cara sederhana, seperti membiasakan anak-anak membaca doa sebelum tidur, membantu orangtua menyiapkan makanan berbuka, atau mengajak anak berbagi makanan kepada tetangga.

Kebiasaan kecil ini akan membentuk karakter anak yang lebih peduli dan bertanggung jawab. Orangtua yang terlibat aktif dalam pendidikan anak-anaknya akan melihat perubahan positif dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun