Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Banjir di Pekanbaru, Pendidikan Karakter, dan Hikmah Berkah Ramadan

17 Maret 2025   04:02 Diperbarui: 17 Maret 2025   04:02 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi berkah Ramadan dengan peduli korban banjir lewat donasi dari komunitas pendidikan. (Guru Angkatan 2018 Pemko Pekanbaru/AKBAR PITOPANG)

Ramadan tahun ini datang bersamaan dengan derasnya hujan yang mengguyur berbagai daerah di Indonesia. Di Pekanbaru juga harus menghadapi curah hujan yang tinggi selama beberapa hari membuat sejumlah kawasan terendam banjir. Diantaranya yang terdampak cukup parah adalah Rumbai, Limapuluh, Payung Sekaki,  serta warga yang tinggal di pinggiran sungai Siak. Dimana air meluap hingga menggenangi rumah-rumah warga dan fasilitas umum termasuk sekolah.

Banyak warga yang meninggalkan rumah yang terendam harus mengungsi ke tempat lebih aman. Namun, di balik bencana ini terlihat sinar kepedulian yang menghangatkan hati. 

Masyarakat Pekanbaru tidak tinggal diam. Justru, datangnya musibah ini menjadi kesempatan bagi banyak orang untuk menebar kebaikan dengan memanfaatkan momentum Ramadan untuk berbagi berkah dengan sesama yang membutuhkan.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru pun segera mengambil langkah dengan mengeluarkan surat pemberitahuan yang mengajak sekolah-sekolah untuk menggalang donasi. Siswa-siswi didorong untuk ikut serta dalam kegiatan amal ini. Sekolah-sekolah pun merespons ajakan ini dengan penuh semangat.

Tak hanya siswa tapi para guru pun ikut bergerak. Mereka tidak hanya mengajar nilai-nilai kebaikan di dalam kelas tetapi juga menunjukkan langsung bagaimana empati dan kepedulian harus diwujudkan dalam tindakan nyata. 

Para tenaga pendidik, termasuk guru-guru PNS angkatan 2018, turun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan sembako bagi korban banjir. Sebuah pemandangan yang mengesankan dimana para pendidik menjadi garda depan dalam aksi kemanusiaan.

Di beberapa sudut kota, penggalangan bantuan kepada warga yang memiliki kelebihan rezeki tak ragu menyisihkan sebagian harta mereka untuk membantu saudara-saudara yang terkena musibah. 

Banjir yang melanda Pekanbaru menjadi ujian tersendiri bagi masyarakat. Namun, ujian ini sekaligus menjadi pengingat bahwa Ramadan bukan sekadar tentang menahan lapar dan haus. melainkan juga tentang mengasah empati dan meningkatkan kepedulian sosial. 

Banjir di Pekanbaru: ujian di awal Ramadan dan gelombang kepedulian. (Guru Angkatan 2018 Pemko Pekanbaru/AKBAR PITOPANG)
Banjir di Pekanbaru: ujian di awal Ramadan dan gelombang kepedulian. (Guru Angkatan 2018 Pemko Pekanbaru/AKBAR PITOPANG)

Ketika banyak orang yang terdampak maka saat itulah solidaritas diuji. Dan Pekanbaru membuktikan bahwa kota ini masih memiliki jiwa gotong royong yang kuat.

Kisah lainnya datang dari para guru di Pekanbaru yang rela merogoh kocek pribadinya untuk ikut donasi membeli paket sembako dan membagikannya kepada para korban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun