Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Batal Jadi ASN Jalur PPPK Gara-Gara Hal Ini

3 Juni 2022   06:10 Diperbarui: 18 Juni 2022   10:07 2260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Kompas.com/Fransiskus Simbolon

Beberapa waktu yang lalu pemerintah sudah kembali membuka lowongan penerimaan tenaga pendidik di seluruh Indonesia baik dengan cara rekturmen CPNS maupun rekrutmen CPPPK. Sedangkan untuk tiga tahun terakhir, pemerintah merekrut tenaga pendidik jalur PPPK.

Para honorer begitu antusias menerima kabar dari pemerintah terkait rekrutmen tenaga pendidik walau melalui rekrutmen PPPK. Sama saja asalkan tetap bagian dari ASN.

Rekan-rekan di sekolah kami maupun yang mengabdikan diri di sekolah lain ikut terlibat aktif dalam proses rekrutmen CPPPK ini. Banyak yang akhirnya lulus diterima menjadi PPPK, namun masih banyak juga yang belum beruntung. Mereka tetap semangat dan bertekad untuk mencoba lagi.

Khusus penerimaan PPPK untuk tenaga pendidikan lebih diutamakan adalah yang sudah lama mengabdikan diri menjadi tenaga pendidikan yang dibuktikan dengan data yang telah diinput di Dapodik. ini adalah acuan utama agar bisa mendaftar CPPPK.

Ilustrasi seorang honorer tak bisa ikut seleksi calon ASN/ PPPK (Thinkstock/foto)
Ilustrasi seorang honorer tak bisa ikut seleksi calon ASN/ PPPK (Thinkstock/foto)

Namun nasib naas dialami oleh salah seorang rekan kami. Dimana beberapa bulan sebelum adanya informasi resmi terkait rekrutmen PPPK, ia telah mengundurkan diri dari sekolah tempat ia mengabdikan diri selama ini yang sudah bertahun-tahun lamanya.

Mau gimana lagi, terkadang memang menjadi seorang honorer membutuhkan kesabaran dan perjuangan yang tiada henti-hentinya. Walaupun niat utamanya untuk mengabdikan diri, tapi kebutuhan hidup tentu harus tetap terpenuhi agar semuanya berjalan seimbang.

Maka tak heran jika selama ini kita melihat bahwa banyak sekali honorer yang punya pekerjaan sampingan selain mengajar. Ada yang sambil berdagang, sambil berjualan online, atau punya usaha kecil-kecilan di rumah.

Itu semua dijalani demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jika hanya mengandalkan gaji dari yang dicairkan setiap tiga bulan sekali jelas itu semua tak mampu mencukupi segala kebutuhan yang ada.

Walau begitu, para honorer tetap senantiasa mengabdikan diri menjalankan tanggung jawab sesuai amanah yang telah diberikan sekolah. Bertahan dengan penuh harapan, bersabar dalam keindahan dan kemuliaan.

Pada umumnya semua honorer memiliki jiwa dan mental baja tahan cobaan dan selalu menerima tantangan sepanjang berkarir. Pada awalnya memang seperti itu. Tapi tetap akan satu dua orang yang gugur karena sudah tak kuat menanggung beban hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun