“Struktur kontrol if, else, dan else if adalah bagian penting dalam pemrograman karena membuat program mampu mengambil keputusan sesuai kondisi. Tanpa itu, komputer hanya berjalan lurus tanpa bisa menyesuaikan situasi. Dalam praktiknya, struktur kontrol ini dipakai di banyak hal sehari-hari, seperti sistem absensi, penilaian siswa, belanja online, hingga game. Inilah yang menjadikan if, else, dan else if tidak hanya teori, tetapi benar-benar berguna dalam pemrograman komputer.”
DALAM dunia pemrograman, salah satu hal yang penting untuk dipahami adalah struktur kontrol. Struktur kontrol digunakan untuk menentukan alur jalannya sebuah program berdasarkan kondisi tertentu. Dengan struktur kontrol, program tidak lagi berjalan secara lurus saja, melainkan bisa membuat keputusan dan menjalankan instruksi yang berbeda sesuai kebutuhan.
Bayangkan jika sebuah program hanya dapat berjalan secara lurus tanpa bisa menyesuaikan kondisi. Misalnya, kita membuat program kasir sederhana yang setiap kali dijalankan hanya menampilkan tulisan "Terima kasih sudah berbelanja" tanpa memeriksa apakah pembeli benar-benar sudah membayar atau belum.
Program seperti ini tidak fleksibel dan hanya menghasilkan output yang sama terus-menerus. Padahal, dalam kenyataannya, program harus bisa merespons situasi yang berbeda. Hal ini tentu membutuhkan keputusan logis, yang bisa diwujudkan dengan struktur kontrol. Salah satu bentuk struktur kontrol yang paling sering digunakan adalah if, else, dan else if. Mau tau penjelasanya? Yuk Simak baik-baik!
Struktur if digunakan ketika kita ingin menjalankan sebuah perintah hanya jika kondisi tertentu bernilai benar (true). Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka perintah di dalam if akan dilewati begitu saja. Dengan kata lain, if berfungsi sebagai pintu logika yang hanya terbuka ketika syaratnya benar.
Contoh sederhananya, Jika hujan turun, maka langsung ambil payung. Tapi jika tidak hujan, maka tidak melakukan apa-apa. Intinya proses “mengambil payung” akan di lewat jika kondisi salah (false) “tidak hujan”.
2. Menambahkan Else
Meskipun struktur if sudah cukup untuk banyak kasus, sering kali kita juga ingin menentukan apa yang harus dilakukan jika kondisi ternyata salah (false). Inilah fungsi else. Dengan adanya else, kita bisa memberikan instruksi alternatif yang akan dijalankan ketika syarat if tidak terpenuhi.
Misalnya dalam sebuah ujian: kalau nilai siswa sudah mencapai standar kelulusan, dia akan mendapat status “lulus”. Kalau nilainya di bawah standar, dia akan mendapat status “tidak lulus”. Dengan begitu, program bisa memberi keputusan untuk semua kemungkinan, bukan hanya yang benar saja.