Sejarah Fakultas Teknik Untirta, Awalnya Swasta Jadi Kampus Negeri

Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1984, STT Cilegon resmi bergabung ke dalam Universitas Tirtayasa (waktu itu masih berstatus swasta) dan berubah menjadi Fakultas Teknik Universitas Tirtayasa. Dari sinilah awal mula Fakultas Teknik yang kita kenal sekarang ini.

Pembukaan jurusan teknik di Banten ini dikarenakan, untuk memenuhi kebutuhan daerah yang telah berkembang pesat, khususnya dalam bidang industri dan pembangunan infrastruktur. 

Banten yang dikenal sebagai salah satu pusat kawasan industri terbesar di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten di bidang teknik. Dengan adanya jurusan teknik, diharapkan lahir lulusan-lulusan yang mampu menghadapi tantangan pembangunan daerah sekaligus berkontribusi pada kemajuan nasional.

Proses transformasi Fakultas Teknik untuk menjadi bagian dari perguruan tinggi negeri bukanlah perjalanan singkat, melainkan hasil dari perubahan panjang yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, dan pendidikan di Banten pada saat itu. 

Dukungan masyarakat, peran tokoh lokal, serta kebutuhan daerah terhadap lembaga pendidikan tinggi yang representatif menjadi faktor pendorong utama. Meski penuh tantangan, pergulatan ini akhirnya membuahkan hasil dengan diterimanya Fakultas Teknik sebagai bagian dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang berstatus negeri.

Tahun penting dalam sejarah Fakultas Teknik Untirta terjadi pada 2001, ketika Universitas Tirtayasa resmi berstatus sebagai perguruan tinggi negeri melalui Keputusan Presiden No. 32 Tahun 2001 yang ditandatangani Presiden Indonesia KH. Abdurrahman Wahid pada 19 Maret 2001. 

Sejak saat itu, Fakultas Teknik yang sebelumnya menjadi bagian dari Untirta swasta otomatis ikut bertransformasi menjadi bagian dari universitas negeri, menandai babak baru dalam perjalanan pendidikan tinggi teknik di Banten.

Perjalanan Fakultas Teknik menuju status negeri juga ada peran besar dari berbagai pihak yang berjuang. 

Para dosen memberikan dedikasi penuh dengan segala keterbatasan, mahasiswa menunjukkan semangat tinggi untuk terus belajar dan bersuara, sementara tokoh-tokoh daerah turut serta memberikan dukungan moral maupun politik agar perubahan dapat terwujud. 

Kerja sama inilah yang akhirnya menjadi kekuatan kolektif, hingga Fakultas Teknik resmi bergabung dalam Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai bagian dari kampus negeri.

Seiring berjalannya waktu, Fakultas Teknik Untirta terus berkembang dengan menambah program studi dan jurusan baru yang menyesuaikan kebutuhan zaman serta tuntutan dunia kerja.