“Apa arti kehidupan dan alam semesta?”
Langdon kagum. ”Dan CERN berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu?”
”Ralat. Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang kita semua berusaha untuk menjawabnya.”
Saya tidak mengutip buku ini, semata-mata untuk mengajak anda menjadi seorang atheis. Sama sekali tidak. Saya tidak mempertanyakan eksistensi Tuhan.
Tuhan memang ada.
Sudah cukup banyak, terlalu banyak malah, bukti2 ilmiah yg valid, logis, tidak terbantahkan, diuji dan diakui oleh lembaga dan ilmuwan ternama dan terhormat dan bisa dipertanggung jawabkan yang dengan tegas menunjukkan bahwa Dia memang ada.
Cuma orang bodoh, bebal, lemah otak yang tidak mengakui bahwa segalanya ini tidak terjadi secara kebetulan. Bahwa alam semesta ini tidak muncul begitu saja. Bahwa harus ada satu kekuatan dan kecerdasan yang amat sangat luar biasa tak terhingga yang mengawali dan menciptakan ini semua.
Contoh paling gampang tentang eksistensi Tuhan adalah dengan menanyakan keberadaan diri sendiri. Kenapa saya ada? Jawabannya, karena saya tahu saya ada. Tapi bagaimana saya tahu kalau saya ini ada? Ya, karena saya berpikir bahwa saya ini ada. (Cogito Er Gosum. Saya berpikir karena itu saya ada. René Descartes.).
Dan karena saya bisa berpikir, maka apa pun yang menciptakan saya, harusnya juga bisa berpikir. Jadi ga mungkin dari tubrukan aneka macam partikel dan elemen alam semesta yang asalnya mati yang kemudian meledak dalam sebuah “Dentuman Besar” (Big Bang) bisa tau-tau nongol makhluk hidup ber-sel majemuk yang bisa berpikir dan bertindak sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Homo Sapiens. Simpel aja khan.
Jadi, tidak ada keraguan bahwa Tuhan itu memang ada.
Kita, manusia, kemudian mengenal dan menyebut pencipta kita dengan nama Allah SWT (Islam), Tuhan Allah (Kristen), Sang Hyang Widi Wase (Hindu), One True God (Freemason) dll.
Kita sudah mengakui Tuhan itu ada. Kita juga sudah mengakui bahwa Tuhan itu bukan cuma ada tapi benar-benar punya kekuatan, kekuasaan dan kecerdasan yang tak terhingga dan memang sepatutnya kita sembah dan kita junjung tanpa keraguan.