Menapaki Jejak Sang Pembelajar: Perjalanan Karir Imam Hidajat yang MenginspirasiOleh : Akaha Taufan Aminudin
Perjalanan karir Imam Hidajat bukan sekadar kisah tentang pekerjaan, melainkan sebuah perjalanan panjang penuh dedikasi, keberagaman pengalaman, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dari desa kecil di Madura hingga menjadi sosok akademisi dan birokrat berpengaruh di Jawa Timur, cerita beliau mengajarkan kita arti ketekunan dan integritas dalam menggapai tujuan. Artikel ini menggali jejak karir Imam Hidajat yang mungkin menjadi inspirasi setiap pembaca yang tengah menapaki jalan hidup.
Beberapa orang mungkin menyangka bahwa sukses adalah milik mereka yang lahir di kota besar atau memiliki akses sangat luas sejak dini. Namun, perjalanan karir Imam Hidajat membuktikan sebaliknya.
Terlahir di desa kecil Torjun, Kabupaten Sampang Madura pada 18 Januari 1948, sang penulis dan akademisi ini mengawali hidup dari nol dengan semangat tak kenal menyerah.
Dari Pelabuhan Surabaya ke Radio Dakwah: Awal Karir yang Penuh Warna
Tahun 1965, saat dunia masih bergolak, Imam Hidajat memulai karir di dunia swasta, tepatnya di PT Maskapai Pelayaran Mahakam Surabaya. Lima tahun di lini pelayaran mengajarkannya disiplin dan strategi kerja keras---dua hal yang terus melekat di dirinya.
Kemudian, dari 1970 hingga 1977, karirnya berwarna-warni. Selain bekerja di Koperasi Gotong Royong Surabaya, beliau merambah dunia penyiaran radio, termasuk sebagai penyiar dakwah dan redaksi siaran di Radio Khusus Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Menariknya, kegiatan ini bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan merupakan panggilan jiwa untuk berbagi ilmu dan menginspirasi masyarakat luas. Dalam dunia media, Imam Hidajat juga menunjukkan jati dirinya sebagai wartawan dan koresponden berbagai media terkemuka seperti Minggu Merdeka Jakarta dan Surabaya Post.
Bayangkan saja, beragam bidang dari pelayaran, koperasi, penyiaran, hingga jurnalisme ditekuni secara bersamaan! Ini menunjukkan keluwesan dan kemauan belajar tinggi yang wajib kita tiru di zaman serba cepat ini.
Mengabdi untuk Pendidikan dan Pemerintahan: Membentuk Generasi dan Sistem