Cara Mudah Membangun Dunia. Jyhan Rashida, Dunia Fiksi: Seni dan Rahasia Membangun Dunia dalam Karya Fantasi
Oleh : Akaha Taufan Aminudin
Membangun dunia fiksi sering terasa seperti mendirikan istana megah di atas pasir---indah namun rentan hilang jika tidak punya fondasi kuat. Di tengah gelak tawa dan candaan santai, penulis Jyhan Rashida membagikan kunci jitu untuk membangun dunia fantasi yang tak hanya menarik tapi juga 'nyata' di mata pembaca.
Artikel ini mengajak kita menyelami proses kreatif yang penuh filosofi ringan---tentang bagaimana sebuah dunia fiksi bukan cuma latar cerita, tapi makhluk hidup dengan budaya, nilai, konflik, dan warna khasnya sendiri. Yuk, coba ulik cara simpel tapi dalam ini agar dunia yang kamu ciptakan bukan sekadar "sekedar imajinasi," tapi tempat di mana pembaca betah berlama-lama.
Dunia Fantasi: Dari "Lahan Kosong" Jadi Cerita Hidup
Membayangkan membangun dunia fantasi seringkali bikin deg-degan: ribuan detail harus dibuat, mulai dari peta, sejarah, tokoh, hingga bahasa. Tapi, kata Jyhan Rashida, kita nggak harus langsung takut. Ibarat punya lahan kosong luas seperti Pulau Jawa, kita bisa memulai dari lahan sempit dulu---seperti satu desa, satu kota, atau ruang lingkup yang dekat dengan tokoh utama.
Bayangkan saja kayak main LEGO: mulai dari beberapa blok kecil dulu, baru disusun perlahan jadi bangunan megah. Tahap ini penting supaya kamu nggak sampai kewalahan atau malah menunda menulis karena merasa "belum siap dunia buatan ini sempurna."
Contoh terbaik? One Piece dengan puluhan pulau dan kisah luar biasanya, tapi kamu lihat bagaimana Eiichiro Oda memperkenalkan tiap pulau satu persatu. Menyenangkan dan nggak bikin pusing!
Memberi "Rasa" pada Dunia: Fantasi yang Bisa Dirasa Pembaca
Dunia fantasi bukan cuma soal ruang dan waktu. Ia punya "rasa" yang melekat---bisa hangat penuh tawa atau kelam penuh duka. Kamu sebagai penulis harus memutuskan, seperti "koktail" rasa apa yang mau diberikan ke pembaca.
Misalnya, apakah duniamu adalah kota bawah laut penuh misteri yang berlomba-lomba keras mempertahankan diri dari monster gurita raksasa? Atau dunia dengan riuh perayaan budaya unik, pamali-pamali yang bikin deg-degan? Memberi sentuhan ini membuat pembaca bukan cuma melihat latar, tapi juga merasakan getar emosi dari dunia yang kamu ciptakan.