Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Amien Rais, Prabowo, dan Suksesi Kepemimpinan Indonesia

4 Juli 2018   16:30 Diperbarui: 5 Juli 2018   02:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Tribun Jabar

Cukup lama Amien Rais memendam Rasa terhadap Kekuasaan, berbagai kesempatan suksesi Kepemimpinan dinegeri ini tidak pernah menyentuh namanya, dia terkesan menempatkan dirinya sebagai caretaker, sebagai kamuflase menutupi ambisinya. Pernah ikut Kontestasi Pilpres 2004, namun gagal menjadi Pemenang, dan itu menjadi kesempatan terakhir bagi dirinya.

Kalau dibilang idealnya Jokowi berpasangan dengan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres, tentunya agak jauh panggang dari api, karena dua-duanya adalah simbol figure dari Dua kubu yang masing-masing mempunyai pendukung yang loyal, meskipun Politik itu dinamis, tapi menyatukan keduanya adalah satu Hil yang Mustahal, memang kalau keduanya bersatu Akan sangat membantu tujuan kerukunan bangsa ini.

Kenapa justeru elit Politik tidak memikirkan menyatukan Prabowo dan Amien Rais sebagai Capres dan Cawapres, peluang untuk menang lebih besar, minimal kehadiran Amien Rais sebagai Cawapres cukup memenuhi hasratnya terhadap Kekuasaan yang sudah lama terkubur, sisi baik lainnya, agar Amien Rais bisa mengimplementasikan segala angan-anganya terhadap sebuah Kekuasaan.

Baru-baru ini mencuat kabar kalau Amien Rais menjadi Calon Presiden yang dideklarasikan oleh Koalisi Umat Madani (KUM), padahal sebelumnya Amien Rais, Prabowo dan Habieb Riziek mengibarkan bendera koalisi Keumatan, namun sepertinya koalisi Keumatan ini lebih didominasi Habib Riziek, makanya Amien Rais putar haluan. Hanya Yusril Ihza Mahendra yang hapal pola Manuver Amien tersebut.

Kita semua cukup tahu, siapa saja Presiden yang pernah dikritisi Amien dan dilengserkannya dari kursi Presiden, itu adalah bentuk kegelisahan nya terhadap Kekuasaan yang tidak pernah memberikannya kesempatan untuk merasakan betapa enaknya berkuasa, tanpa Kekuasaan pun Amien Rais sudah bisa membuktikan betapa berkuasanya dia sehingga bisa menggulingkan Soeharto, Habibie dan Gus Dur.

Saya sangat berkeyakinan dengan memberikan Kekuasaan pada Amien Rais, Akan sangat mengurangi berbagai kegaduhan Politik, sejarah Politik Indonesia sejak tergulingnya Orde Baru sampai Orde Reformasi, tidak terlepas dari kegaduhan Politik yang dimotori oleh sosok Amien Rais, betapa berpengaruhnya orang ini terhadap Peta perpolitikan Indonesia dewasa ini.

Jadi kalau Ada pasangan Capres dan Cawapres yang layak dibumikan (bukan dikebumikan ya) sekarang ini adalah, pasangan Prabowo dan Amien Rais, Insya Allah negara ini Akan Aman tentram Dan damai dari hingar bingar Politik, tapi Saya tidak berani menjamin yang lainnya, seperti mencapai rakyat sejahtera, berkeadilan dan beradab dan sebagainya. Yang menjadi persoalan adalah, siapa yang menjadi Presiden Dan siapa Pula yang menjadi wakilnya.

Sementara sebagaimana kita ketahui, kedua-duanya berambisi menjadi Presiden, bukan wakil Presiden. Adakah diantara keduanya mau mengalah,? Rasanya tidak mungkin. Karena Gerindra tetap mencalonkan Prabowo sebagai Presiden, begitu Juga koalisi Umat Madani, sudah mencalonkan Amien Rais sebagai Presiden. Tapi bisa jadi kalau Ada mediator yang bisa menjembatani mereka berdua.

Tidak perlu ada yang tersinggung dengan Tulisan ini, ini hanya sebuah wacana alternatif yang mungkin saja tidak terpikirkan oleh elit Politik Indonesia, biar bagaimana pun Amien Rais adalah politisi senior Indonesia, kalau reputasinya dibandingkan dengan Zulkifli Hasan, jelas lebih mumpuni Amien Rais, Amien Rais boleh dibilang simbolnya PAN, ingat PAN pasti ingat Amien Rais, bukan ingat Zulkifli Hasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun