Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Pinter, Risiko Hidup Anak Miskin

9 September 2019   20:20 Diperbarui: 9 September 2019   20:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

•

Semenjak si Tole beranjak remaja, mengenyam pendidikan menengah atas menjadi suatu keharusan di karenakan sesuai dengan anjuran pemerintah wajib belajar 12 Tahun. Diksi yang di anjurkan oleh pemerintah masih menjadi multitafsir. Yang pasti si Tole masih bersikukuh untuk melanjutkan prosesnya kembali.

•

Namun, lagi² membicarakan persoalan faktor ekonomis menjadi suatu penghambat dalam proses pendidikan formal yang bisa di kategorikan sebagai Pendidikan formal unggul jikalau di bandingkan dengan pendidikan formal yang lain. Dan yang pasti, perlu di persiapkan juga materiil yang harus di tunaikan.

•

Memang esensi dari Pendidikan Formal lamban laun perkembangan zaman berbeda². Bahkan citra pendidikan Formal sudahlah berbeda, dari kolektif kolegial non-wajib retribusi pendidikan menjadi komersialisasi wajib retribusi pendidikan sesuai dengan institusi tersebut.


•

Akan tetapi bukan menjadi hal yang menjadi kendala dalam proses pengenyaman Pendidikan Formal, bantuan² dari rakyat melalui pajak (pemerintah) yang hanya menjadi andalan setia semasa mengenyam pendidikan formal.

•

Kicauan² manusia berpuitisasi otodidak mulai bermunculan melalui Kritikan² yang di sandarkan kepada keluarga si Tole. Melainkan itu sudah menjadi hal yang wajar dan sering terjadi. Ada beberapa syair² yang mendengung dan melengking hanya yang pro saja kepada Penyair tersebut. 

Buat apa sekolah jauh - jauh. Prosesmu hanya sia - sia. jikalau mencari kerja karena ijazah. Jangan paksakan hidupmu yang susah karena anakmu yang berpendidikan yang jauh. Oh, Sudahlah kau tak mampu meneruskan anakmu hingga lulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun