Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Korupsi Sapi PKS Diungkit Lagi?

10 Juni 2020   19:47 Diperbarui: 10 Juni 2020   20:08 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengungkit lagi kasus korupsi Sapi PKS, saat ada yang menarasikan Prabowo sebagai penghianat. Fitnah terhadap Prabowo tersebut ditengarai berasal dari kader PKS, sehingga dia nyolotnya ke kader PKS.

Sementara PKS sendiri menganggap Habiburokhman lebay menyinggung korupsi Sapi yang sudah lama tersebut. Seperti berbalas pantun, Habiburokhman pun balik menyerang PKS, gak perlu baper kalau memang tidak makan uang Korupsi Sapi.

Sebelumnya, Habiburokhman sangat kecewa dengan adanya isu yang menyebutkan Prabowo sebagai penghianat, sehingga ia melontarkan kata-kata yang memang tidak langsung ke PKS, dia hanya mengatakan, narasi itu datang dari 'kaum tertentu' dan orang yang terlalu banyak makan duit haram korupsi Sapi.

Rupanya ucapan Habiburokhman tersebut membuat kader PKS tersinggung, maka terjadilah berbalas pantun antar kader partai yang pernah berkoalisi tersebut. Sejak pecah kongsi dengan Gerindra, PKS sering melakukan serangan ke Gerindra, yang membuat hubungan kedua partai ini tidak lagi harmonis.

Sebetulnya memang, PKS tidak perlu baper terhadap ucapan Habiburokhman, karena dia tidak menuding kearah PKS, hanya saja ketika disebutkan korupsi sapi, rupanya PKS langsung bereaksi dan balik menyerang Habiburokhman, seperti dilansir Detik.com,

"Saya nggak pernah sebut partai mana pun. Saya hanya membela diri, ada kelompok yang sistematis fitnah Pak Prabowo dan adu domba umat," tegas Habiburokhman.

Perseteruan ini memperlihatkan kepada publik bahwa hubungan antara Partai Gerindra dan PKS tidak lagi harmonis. Sejak pecah koalisi, Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan, PKS tinggal sendiri.

Selain itu, tidak ditepatinya janji Partai Gerindra terkait jabatan wakil Gubernur DKI, yang seharusnya menjadi jatah PKS, turut punya andil membuat hubungan kedua partainya menjadi tidak lagi harmonis.

Kalau pun benar adanya tuduhan penghianat terhadap Prabowo, tentu konteksnya penghianatan terhadap janji, bukanlah sebagai penghianat negara. Namun tuduhan sebagai penghianat itu ditanggapi sangat serius oleh Gerindra.

Masih dilansir Detik.com, Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Alynudin meminta Habiburokhman untuk tidak lebay atau berlebihan. Ini terkait pernyataan Habiburokhman di Twitter yang menyinggung korupsi sapi ketika membicarakan adanya fitnah kepada Prabowo.

"Jika ada kritik dan ketidakpuasan dari elemen-elemen bekas pendukung, ya sikapi secara wajar saja. Di negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan sikap politik hal yang wajar. Nggak perlu lebay," kata Suhud, Rabu (10/6).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun