Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

(Lagi-Lagi) Kasus Kekerasan pada Anak yang Dilakukan Oleh "Orang Terpercaya"

7 April 2024   20:29 Diperbarui: 8 April 2024   06:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Child Abuse (Foto : Pexels)

Akhir - akhir ini marak kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak. Tindak kekerasan dan pelecehan ini malahan mayoritas di lakukan orang terdekat dan 'terpercaya'. Masih hangat di pemberitaan, kasus pembunuhan terhadap alm Dante, beberapa hari lalu publik di kagetkan dengan berita penganiayaan  yang di lakukan oleh orang yang terpercaya (pengasuh), anak dari seorang selebgram, Aghnia Punjabi di aniaya oleh pengasuh nya karena jengkel. 

Di lansir dari laman CNN Indonesia, menurut kuasa hukum IPS,27 tahun (pengasuh), Heru Budi, mengatakan ;  

tersangka mengaku jengkel lantaran orang tua korban sering telat membayarkan gajinya.

"Saya tanya, kenapa kamu melakukan hal itu. Tersangka menjawab bahwa pembayaran gajinya terlambat terus dan juga dimintai uang oleh keluarganya di Bojonegoro karena adiknya sakit," kata Heri, Senin (1/4).

Ilustrasi headline pemberitaan kasus kekerasan pada anak selebgram (foto : tangkapan layar instagram ranahfakta dan ranahseleb) 
Ilustrasi headline pemberitaan kasus kekerasan pada anak selebgram (foto : tangkapan layar instagram ranahfakta dan ranahseleb) 

Apapun itu, sungguh bukan sebuah alasan yang bertanggung jawab. Walaupun majikan telat membayarkan gaji, seorang pekerja atau karyawan tetaplah harus bertindak secara profesional dalam bekerja. Terlebih, korban adalah anak -anak, berapapun usia nya. 

Publik pun berspekulasi. Ada yang mengira bahwa sang ibu, hanya bekerja saja tanpa memedulikan anak  sehingga anak menjadi korban kesibukan sang ibu yang bekerja. Ada juga komentar bahwa sang ibu menelantarkan anak lantaran sibuk mengejar ketenaran. Apapun itu, sang ibu bekerja pasti sudah memperhitungkan alasan ikut serta mencari nafkah. Pasti semua untuk masa depan anak. Entah itu untuk pendidikan anak, investasi masa depan dan keberlangsungan hidup keluarga secara jangka panjang.

Menjadi ibu bukan lah hal yang mudah,terlebih ketika sang ibu dengan bimbang dan berat hati mengambil keputusan untuk pergi bekerja meninggalkan anak. Jika situasi seperti ini, mau tidak mau sang ibu harus mencari pihak ketiga untuk membantu mengurus anak. Pilihan nya bisa di titip ke tempat penitipan anak (daycare) dan menghire suster atau pengasuh. 

Penulis pernah dalam situasi bimbang harus memilih di antara 2 pilihan yang tidak mudah. Tetap bekerja dan menitipkan anak. Atau berhenti bekerja dan mengurus anak. Ketika itu ekonomi kami belum mapan. Namun, kalau saya tetap bekerja, tidak ada yang mengurus anak pertama. Kakek dan nenek nya sudah kerepotan jika harus di titipi. Selain itu, pilihan ini tidak menjadi keputusan terbaik. Jika menitip anak di daycare perlu biaya yang besar. Mungkin di titip di daycare lebih terjamin, karena selain anak di titipi, anak juga dapat di ajarkan sosialisasi dan ada kegiatan seperti sekolah. Yang berat adalah biaya nya yang tidak sedikit. Jika di titip di daycare selama hari kerja dan seharian , biaya yang harus di rogoh kurang lebih 3 jutaan perbulan. Itu pun kalau gaji saya 10 juta per bulan, mungkin aman. Tapi tetap saja berat. 

Mayoritas orang akan mengaji seorang pembantu rumah tangga. Di komplek saya, orang tua yang dua - dua nya bekerja biasanya pakai 2 pembantu rumah tangga. 1 orang untuk beberes, masak dan lain -lain. Satu nya fokus urus anak. Nah, hal ini bisa di bilang solusi yang baik. Sehingga prt bisa bekerja secara fokus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun