Saya baru ketemu sebuah Gallery Seni, dimana seorang Pelukis langsung bisa berkarya cukup dengan hanya bawa badan dan keahliannya. Semua peralatan kebutuhan melukis sudah tersedia, mulai dari kanvas berbagai ukuran, sampai cat dan kuas dengan berbagai ukuran.
Gallery Seni yang beralamat di Jl. Sawangan Elok, Rt 02/Rw 06 Jati Parung-Bogor 16330 ini bernama, Cikindo Art Gallery (CAG).
Pemilik Gallery ini adalah Harkopo Lie, yang juga merupakan pemilik Tempoa Art Gallery, Museum Bioskop Jambi, dan Cikindo Furniture Parung.
Sekilas Tentang Beridirinya Cikindo Art Gallery
Berawal dari pertemuan antara Pak Harkopo Lie dengan Kadir Fallaq/Kalakay di Cikindo Furtniture, pada hari Rabu, 6 Maret 2019 Â membahas tentang ide dasar dan kesamaan tujuan, untuk mendirikan gallery sebagai wadah untuk para seniman dan mencetak regenerasi seniman baru.
Gallery ini merupakan proyeksi dari Tempoa ArtGallery Jambi, yang juga dipelopori oleh pak Harkopo. Pada bulan April mulai direalisasikan dengan menggunakan nama Cikindo Art Gallery(CAG).
Bulan Agustus2019CAG beberapa kegiatan sudah berjalan, seperti lomba menggambar, dan workshop. Bulan Desember2019kegiatan para seniman secara aktif  turut menghidupkan kegiatan berkesenian.
Bulan Januari mulai dibuka beberapa program untuk kelas menggambar (Cikindo Art Class), Cikindo Art Media (toko alat lukis) sekarang masih dalam pembenahan, Cikindo Stand Kuliner, Barbershop, dan Stand Bekam/Pijat Kesehatan.
Tanggal 13 Juli 2019 merupakan hari jadi Cikindo Art Gallery. Dalam kesehariannya dibantu dua tenaga administrasi, dan dua orang lainnya sebagai tenaga pemeliharaan gedung. Sehubungan dengan situasi PSBB kegiatan di CAG dibatasi, seperti liburnya kelas menggambar, worshop dll. Demikian sekilas informasi tentang cikindo art gallery.
Profile Harkopo lie sudah pernah saya tuliskan dalam berbagai artikel, yang saya posting di Kompasiana, jadi Harkopo Lie bukanlah sosok yang asing di Kompasiana. Bahkan aktivitasnya di Museum Bioskop Jambi pernah di liput oleh KompasTv.
Ada sekitar 30 seniman pelukis yang tergabung di CAG, dan mereka merupakan seniman dari berbagai daerah. Setiap hari para seniman ini hadir di CAG dengan satu tujuan untuk melukis.
Berdasarkan cerita pak Harkopo Lie sama saya, setiap pelukis yang datang bisa saja setelah selesai melukis, pulang dengan membawa hasil, semua tergantung kesepakatan.
Pada dinding-dinding Gallery CAG banyak terpajang karya-karya lukis dengan berbagai aliran, mulai dari lukisan beraliran realisme, sampai lukisan abstract. Bahkan di area luar gallery banyak dipajang mural hasil karya pelukis CAG.
Dikawasan Cikindo Art Gallery tersedia berbagai stand, ada Stand Media Art, Stand Barbershop, Stan Bekam/Pijat kesehatan, dan Stand Kuliner. Ini menjadi counter pendukung yang ada dikawasan CAG.
Stand Media Art, adalah untuk memajang karya-karya komersil para seniman yang ada, dan karya yang di pajang di stand media art tentunya berbeda dengan karya yang dipajang didalam ruang Gallery. Karena stand ini berpungsi untuk menunjang keekonomian seniman yang tergabung di CAG.
Stand Barbershop, adalah stand yang berpungsi secara komersil, yang sengaja disiapkan, disamping sebagai fasilitas penunjang untuk pengunjung CAG, juga untuk membantu keekonomian pengelolaan fasilitas yang ada.
Stand Bekam/Pijat Kesehatan, adalah stand yang sengaja diadakan, disamping berpungsi sebagai penunjang keekonomian fasilitas, juga sebagai sarana tambahan falitas yang ada dikawasan.
Stand Kuliner, adalah fasilitas penunjang untuk kebutuhan menarik pengunjung CAG, disamping juga sebagai sarana penunjang keekonomian fasilitas yang ada.
Bagi seniman yang memang dengan sengaja ingin mengkomersilkan karyanya, dengan senang hati pak Harkopo Lie akan menampungnya. Karya-karya tersebut akan menjadi souvenir bagi pelanggan Cikindo Furniture.
Setiap pelanggan Cikindo Furniture yang berbelanja berbagai produk CF, maka akan diberikan bonus sebuah lukisan hasil karya seniman CAG.
Jadi memang, di samping sebagai wadah penyaluran karya kreatif para seniman, pak Harkopo Lie pun membuka tangan untuk membantu para seniman.
Tujuan mulianya mendirikan CAG ini pada hakikatnya, memang untuk menampung para seniman yang ingin mengeksplorasi karyanya, dan CAG sebagai fasilitatornya. CAG sendiri mempunyai program untuk berpameran keliling ke setiap daerah yang ada di Indonesia.
Jadi bagi teman-teman seniman yang mandeg dalam berkarya, karena terbatasnya fasilitas penunjang yang dimiliki, CAG saya rasa adalah wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasi seni yang dimiliki. Di CAG Anda bisa melukis setiap waktu, tanpa ada hambatan fasilitas peralatan.
Seniman/Pelukis yang sudah bergabung di Cikindo Art Gallery:
Pelukis yang bekerjasama dengan CAG ada yang secara rutin dan aktif berkarya di CAG. Saat inimerekaberjumlah kurang lebih 30 orang, diantaranya :
1.Pak Sudarwoto Yankung(pelukis senior),2.Novandi, 3.Armen Amatiran (pelukis karikatur)4.Agoes Noer(pelukis realis) 5.Mahardi, 6.Casji Wanto, 7.Tanjung 8.Al Sutrisno, 9.Coki Kusnadi(pelukis dekoratif)10.Heru Japra, 11.Eddy Lekha (pelukis realis), 12.Baem Ibrahim, 13.Duki Nurmala (pelukis cat air)14.Prisade15.Ismed Jarmanan, 16. Mumuch Muchtadji, 17.Widyani Edelweis(pelukis wanita) Mbak Widya merupakan salah satu pelukis wanita, 18. Fajar Sidiq (Pelukis dan Kurator, 19. DitaEndang Kozazihcod (Disainer). Ada beberapa pelukis wanita, mereka terdiri dari berbagai aliran lukis, mulai dari realis, dekoratif, abstrak dll.
Diluar CAG Friend ada beberapa pelukis lainnya yang dalam kurun waktu tertentu mereka berkunjung dan berkarya di CAG.
Beberapa pelukis ini diantaranya:
1.Mas Bakhur (Pelukis senior/kurator) 2.Ibu Khusnul Khotimah (pelukis perempuan dari depok), 3. Bapak Rachmat, 4.Ki Samudera (dari Sukabumi), 5.Nur Iyan (kolektor Film Layar lebar)6.Arie Gadho (pelukis, dan pemusik), 7.Agil Zhonay, 8. Wisnu Baskoro, Â 9. Amiwati, Â 10. Tya Suleman (theatre), 11. mbak Mimi, 12. Bina Novida (Arsitek) 13. Nina, 14. Adji Sny, 15. Irvan Risnandar.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI