Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Legacy: Pemikiran dan Karya di Kompasiana

6 Januari 2023   15:29 Diperbarui: 6 Januari 2023   15:31 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling berbagi, beda generasi. (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Sebagai seorang manusia, pastinya kita memiliki suatu tujuan dan juga harapan di dalam kehidupan. Dari berbagai macam tujuan dan juga pengharapan tersebut kita diantarkan pada suatu istilah yaitu eksistensi. Suatu bentuk yang menunjukan keterlihatan kita, selama hidup di dunia ini. Bentuk dari keterlihatan tersebut beraneka ragam seperti misalnya karya cipta, pemikiran, pengetahuan, serta masih banyak lagi.. .

Namun tentu tidak semua dapat memiliki serta mewujudkannya, tujuan dan juga harapan membutuhkan suatu bentuk perjuangan dan aneka ragamnya.. . Sehingga dapat seolah-olah kita golongkan jenis manusia menjadi tiga yaitu: 1) Pemimpi, 2) Pemerhati, dan 3) Penikmat. 

Tentunya dari ketiga golongan tersebut memiliki makna serta kebermanfaatan tersendiri, tidak ada baik-buruknya, semua telah menjadi pilihan pribadi tersendiri.

Seorang pemimpi pastinya memiliki bermacam-macam ide di dalam kepalanya, yang dituangkan dalam berbagai bentuk entah karya seni, lagu, buku, dan masih banyak lagi. Tentunya untuk mencapai suatu bentuk karya yang dapat dilihat (memiliki wujud nyata) tidak semudah seperti apa yang dibayangkan, didalamnya terdapat suatu kerja keras untuk mewujudkan suatu mimpi tersebut. 

Dengan kepemilikan karya cipta selama hidup didunia tentunya akan mengantarkan kita pada suatu bentuk Legacy yang dapat bermanfaat bagi kehidupan dan menjadi suatu bentuk eksistensi tersendiri sebagai seorang manusia selama menjalani kehidupan di dunia.

Tentu saja, setiap manusia ingin memiliki suatu bentuk Legacy yang dapat diterima bahkan di kembangkan lagi oleh anak cucu nanti. Lalu bagaimana kita bisa memberikan suatu bentuk Legacy didalam hidup ini.. .?

***

Secara umum pasti kita menerjemahkan Legacy, sebagai suatu warisan berupa materi yang kita miliki seperti harta benda yang berupa uang, tanah, kendaraan, atau yang lainnya yang memiliki bentuk serta nilai (khususnya nilai jual) guna menjadi bekal ataupun suatu bentuk tabungan untuk anak cucu kita. Namun pernahkah kita berfikir bahwa Legacy, tidak melulu tentang harta benda di dunia.. .

Karakter, tingkah laku, pemikiran, wawasan, kebaikan, kedermawanan, dan bentuk lainnya juga dapat menjadi suatu bentuk warisan untuk anak cucu kita, bahkan lingkungan sekitar kita. Kenangan dalam bentuk Legacy/ peninggalan dalam bentuk tersebut (secara normatif dan subjektif dalam pemikiran saya) sepertinya lebih mengena dan menjadi ingatan jangka panjang dalam kehidupan seseorang yang merasa memiliki hubungan sentimentil dengan si pemberi legacy tersebut.

Terkadang dalam bentuk sederhana serta dilakukan tanpa sadar tersebut, lebih memberikan makna yang lebih luas serta dapat diterima di kalangan manapun. Dari situ, dapat memberikan sebentuk motivasi pula pada diri seseorang. Bentuk keterlihatan atau eksistensi dalam kehidupan di dunia juga menjadi lebih menyala, dengan memberikan makna serta dapat memberikan manfaat bagi orang lain (walau sekecil kotoran kuku atau bahkan tak lebih).

Media sosial memiliki peranan yang cukup positif dalam memberikan berbagai bentuk pemikiran, pemahaman, serta pengalaman. Dengan pesatnya kemajuan teknologi serta pertumbuhan ilmu pengetahuan yang setiap detik berganti, menjadikan kita memiliki banyak kreasi untuk mewarnai hidup ini. Sangat mudah bagi kita untuk ikut serta dalam memberikan kontribusi dalam berbagai hal di dunia ini, dengan membagikan pemikiran, pemahaman, serta pengalaman kita masing-masing yang tentunya beraneka ragam dan macamnya. Dengan ikut serta dalam hal tersebut, tentunya kita dapat (walaupun sedikit) memberikan warna baru di hidup ini.

***

Kompasiana merupakan suatu bentuk media sosial yang menampung ribuan bahkan jutaan pemikiran serta karya-karya dari berbagai macam golongan manusia baik dalam negeri maupun luar negri. Berbentuk blog yang lain daripada yang lain, kompasiana memberikan kemudahan serta fleksibilitas untuk para penikmat serta pencipta karya-karya dan pemikiran. Kemudahan tersebut dapat dilihat dari mudahnya menerbitkan suatu karya atau buah pemikiran kita tanpa menunggu waktu yang cukup lama, namun tetap memperhatikan tanggung jawab serta ketentuan-ketentuan agar tidak kebablasan dan keluar batas.

Dengan adanya kompasiana, tentunya menjadikan suatu bentuk wadah baru baik untuk sekedar belajar, sering, bertukar informasi, membagikan pemikiran sendiri, serta bentuk yang lainnya. Khususnya bagi yang ingin belajar menulis, kompasiana dapat menjadi wadah yang cukup ramah untuk para penulis pemula. Apalagi ditambah dengan tanggapan dan komentar dari para pembaca, menjadikan kenikmatan yang lebih dalam membuat suatu karya. Kritik yang membangun, bentuk semangat dalam komentar, serta tanggapan-tanggapan lainnya menjadikan suatu bentuk keindahan serta kedamaian hati bagi si penulis.

Lebih jauh lagi, banyak para profesional baik di kalangan; akademisi, pengajar, pebisnis, budayawan, agamawan, serta yang lainnya. Membaur menjadi satu dengan iklim yang sejuk, menjadikan kesan kekeluargaan dari keramahan tersebut. Dari sana kita dapat melihat pola pikir para profesional tersebut, jika memiliki cita-cita menjadi salah seorang yang disebutkan, tentu kita dapat belajar, meniru serta mengembangkan hal-hal baik yang telah dibagikan. Serta dapat menjalankan serta menerapkan contoh-contoh seperti sikap dan sebagainya di kehidupan kita, sehingga lebih memiliki kapasitas saat cita-cita kita terkabul menjalani suatu profesi tersebut di kemudian hari (Amin).

Sedikit membagikan kisah, awal menulis di kompasiana yaitu karena tuntutan tugas kuliah. Yap namanya tugas kuliah, saya sebagai mahasiswa yang lebih banyak clelean (kurang serius) tentunya hanya sekedar memenuhi kewajiban agar mendapat nilai. Namun ternyata menulis cukup menarik juga, awal bergabung dari Oktober 2020 namun ditinggalkan, dan kembali mencoba menulis dari pemikiran namun tetap memperhatikan referensi agar menjadi lebih argumentatif walau hanya sedikit, yaitu pada bulan Maret 2022. Cukup mengagetkan karena baru menulis 3 artikel, tulisan artikel ketiga saya menjadi artikel utama.

Tentunya menjadi tantangan dan peluang, yang mana tantangannya adalah bagaimana tulisan saya bisa menjadi lebih berkembang lagi baik dalam; isi, tata cara, dan juga dapat diterima pada setiap kalangan, simple (tapi past tense) wkwk. Kemudian menjadi peluang, yang mana saya menjadi sedikit banyak agak optimis serta percaya diri, "ternyata saya ada sedikit kemampuan dalam hal menulis.. ." hehe

Hal yang lebih dari kompasiana bukanlah tentang hal bonus atau penghargaan-penghargaan dalam berbagai bentuknya. Menurut saya hal yang keren adalah centang biru, tentunya setiap kompasianer memiliki tujuan dan harapan masing-masin, bukan bermaksud menyalahkan, menyudutkan, dan lainnya. Bonus atau penghargaan-penghargaan, juga penting (saya juga ngarepin kok, hehe). Namun dengan adanya centang hijau, yang entah kapan saya akan dapatkannya, menjadi suatu bentuk kebanggaan tersendiri tentunya, dan setiap kompasianer juga pasti mengharapkannya, saya yakin itu. Hehe 

Oke, kita kembali ke masalah Legacy di atas. Dengan menulis, membagikan setiap pemikiran, pengalaman, wawasan, situasi yang sedang dihadapi, dan lain sebagainya. Tentu menjadikan suatu kebermanfaatan, baik untuk kita sendiri ataupun pada para pembacanya, walaupun kecil, namun menurut saya luar biasa. Karena banyak orang yang ingin menjadi kita, dan berharap bisa menjalani hidup seperti kita. Dengan kita berbagi tentunya harapan itu dapat terkabul, dengan skala atau proses yang panjang tentunya, mungkin bukan untuk dirinya sekarang namun bisa untuk generasi penerusnya.

Sepertinya sudah terlalu banyak saya bicara, oleh karena itu untuk memperkecil kesalahan (karena banyak ngomong, pasti banyak salah pula) heheh.. . Untuk itu kita cukupkan saja.

**Tentunya banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, dari kurangnya pengetahuan penulis. Untuk itu, mohon maaf dan terima kasih untuk yang berkenan membaca tulisan ini.. . Semoga bermanfaat serta dapat memberikan kenikmatan pula untuk para pembaca. Wasallam.. .

Aji Prasanto
Jumat, 06 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun