BAB IÂ
PENDAHULUANÂ
A. Latar belakangÂ
Pada era globalisasi sekarang musik semakin berkembang dalam kehidupan sehari - hari, apalagi bagi  kaum remaja saat ini yang mempunyai banyak minat yang tinggi terhadap musik. Baik musik dengan genre pop, jazz, dangdut dan lain sebagainya , genre musik tersebut tentunya memiliki dampak tersendiri terhadap remaja yang mendengarkannya.
Remaja merupakan suatu kelompok orang yang menempati daerah tertentu dengan kisaran usia antara 10 sampai 19 tahun WHO (dalam Virgandiri, S., Lestari, D.& Zwagery, R. V. 2020:2014). pada masa inilah remaja mengalami perubahan fisik maupun perilaku dari masa kanak - kanak ke masa yang lebih dewasa atau yang biasa kita sebut masa pubertas.Â
Dalam masa pubertas inilah tahap dimana seorang remaja mencari jati diri mereka. Remaja memiliki kedudukan yang cukup penting pada perkembangan hidup manusia, sebab biasanya pada masa remaja ini umumnya mereka mencari identitas diri mereka.
Selain itu, pada masa sekarang minat remaja terhadap musik juga meningkat, ditambah dengan seiringnya perekembangan musik di era modern ini, tentunya memengaruhi gaya hidup ataupun pergaulannya, maka dari itu remaja sekarang tak ingin lepas dari trend musik dan selalu ingin mengikutinya. Â Remaja masa kini sangat mudah terpengaruh ataupun terbawa oleh alunan musik yang mereka dengarkan.Â
Jadi remaja bisa mendengarkan musik disesuaikan dengan mood hati masing - masing setiap harinya misalnya musik dengan alunan nada yang melow itu cocok untuk remaja yang membutuhkan ketenangan atau sedang patah hati , hal itu akan ikut terbawa dalam setiap lirik didalam lagunya bahkan diantara dari mereka ada yang sampai menangis karena mendegarkan lagu - lagu melow tersebut.
Sangat mudah Untuk menemukan beberapa bukti nyata dari dampak musik terhadap psikologis remaja, contohnya seperti musik galau  yang membuat pendengarnya menjadi sedih, kemudian ada juga musik pop, hip - hop dangdut atau musik yang membawa suasana hati menjadi bersemangat mengembalikan mood mereka, hasrat ingin menari dan bersenang senang mengikuti alunan lagu. Â
Dengan seiring berkembangnya zaman, musik kian terus berekembang dan diciptakan dalam berbagai macam variasi yang berbeda - beda dan dibuat sedemikian rupa agar para remaja bisa mengikuti trend - trend musik pada masa kini.Â
Tak hanya tentang cinta ataupun patah hati maupun persahabatan, di era modern ini juga berkembang musik yang mengusung tema mental health, yang berisikan ajakan para remaja untuk tetap bersemangat dan bisa menghargai diri sendiri. Lirik yang dibuatpun penting diperhatikan agar samapai kepada para pendengar sampai - sampai para pendengar ikut baper (bawa perasaan) .Â
Dalam dampak positif para remaja bisa menemukan bahwa pendengarnya dapat termotivasi, bersemangat, mengembalikan mood, Â menenangkan pikiran, menginspirasi, mengendalikan emos, dan menumbuhkan kreativitas. Itu semua diakibatkan karena lirik ataupun nada yang dibuat oleh para seniman.
Lalu Dalam dampak negatifnya ketika remaja membiasakan mendengarkan musik dengan volume yang kencang itu bisa menyebabkan masalah apalagi ketika mendengarkannya melalui earphone maupun headphone, itu bisa menyebabkan gangguan pendengaran,infeksi pada telinga,kurang konsentrasi. Kemudian, masih  banyak remaja yang sering menyukai musik tanpa mengetahui arti dari lirik pada musik tersebut.Â
Padahal di zaman sekarang banyak musik yang sering didengarkan para remaja dari idola mereka yang mengandung lirik dengan  unsur seksualitas, unsur kekerasan,  unsur rasisme, dan unsur-unsur lainnya dengan makna yang buruk.
BAB IIÂ
PEMBAHASAN
Â
1.1. Pengaruh mendengarkan musik dalam psikologis remajaÂ
Musik adalah suatu kebutuhan pokok untuk setiap individu, sebab musik dapat menjadikan individu merasa bahagia, gembira dan tenang (Roffiq, A,. Qiram, I,. & Rubiono, G. 2017).Â
Musik merupakan produk pikiran, maka dari itu elemen vibrasi dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai semua itu ditransformasi secara neurologis dan diintepretasikan melalui otak menjadi pitch (nada-harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut), dan tempo (cepat-lambat) (Djohan, 2009.) musik didalamnya tentu banyak alunan nada dan suara manusia yang biasa kita sebut dengan lagu. Saat ini lagu banyak diminati bagi semua kalangan dari anak anak, remaja, maupun dewasa. Adapun musik tersebut banyak genre nya dari genre yang sedih ataupun bergenre menyenangkan.
Mendengarkan musik dianggap sebagai salah satu cara untuk meregulasi afek yang efektif dan mengurangi tekanan psikologis serta merubah level energi seseorang (Saarikallio & Erkkil, 2007).Â
Musik tentunya sangat mempengaruhi kondisi psikologis pada remaja, karena kita remaja dalam kehidupan sehari - harinya tidak bisa lepas dari musik, kita remaja dan musik selalu berdampingan di berbagai situasi dan kondisi manapun, bahkan yang biasa kita genggam yaitu handphone kita bisa dengan gampangnya mencari musik sesuai dengan mood kita masing - masing. Bahkan musik dijadikan sebagai bahan interaksi komunikasi dengan teman yang mana bisa saling berbagi musik apa yang sedang trend sekarang.
Tanpa kita sadari di era modern ini musik menjadi bagian dari kehidupan kita setiap harinya, contohnya saat kita membuka handphone dan mambuka aplikasi instagram, tiktok dan lain sebagainya disitu lah banyak sumber sumber musik yang dihasilkan atau didengar oleh semua orang, contoh lain ketika kita sedang bepergian disuatu mall tentunya disaat kita baru masuk saja langsung disugukan oleh alunan-alunan musik yang membawa mood kita menjadi semangat dan bersantai dalam berbelanja. Di cafe, restaurant banyak sekali yang menyugukan live musik atau pertunjukan musik secara langsung ditempat tersebut.
Ketika seseorang sedih, mereka akan memilih mendengarkan musik bertempo cepat dengan kunci nada mayor dan terbukti meningkatkan mood mereka (Hunter, Schellenberg, & Schimmack, 2010; Knobloch & Zillmann, 2002). biasanya remaja menikmati keadaan selama mendengarkan musik sedih dan kemudian hal tersebut menyebabkan remaja termotivasi untuk bangkit dari kesedihannya, atau biasa disebut dengan relate dengan situasi hatinya. dan jika remaja sedang senang biasanya remaja memilih musik yang nada nya bertempo dengan cepat yang menunjukan rasa kebahagiaan yang mampu meningkatkan mood para remaja. Dari penjelasan tersebut kita dapat melihat bahwa musik baik genre musik sedih maupun senang dapat mempengaruhi efek setiap remaja. lebih spesifik, musik sedihpun ternyata mampu meningkatkan mood individu.
Musik ini biasa dijadikan sebagai hobby oleh kalangan remaja, karena sekarang banyak remaja yang mengidolakan para penyanyi, musisi, atau lainnya yang berkarya dalam bidang seni musik.Â
Dengan begitu, para remaja tentunya memiliki lagu favorit mereka yang selalu didengarkan setiap saat. Hal tersebut disebabkan karena biasanya lagu - lagu yang didengar tersebut sesuai dengan isi hati mereka. Kemudian tak sedikit dari remaja yang mengidolakan idolanya karena musik yang dihasilkan dari idola tersebut dapat memberikan semangat tersendiri bagi para pendengarnya. Kemudia ada juga yang sekedar ingin mendukung idola mereka dengan mendegarkan musik tersebut.
1.2. Mendengarkan musik dalam mood belajar mahasiswa
Selain musik bisa mempengaruhi psikologis remaja tenryata musik juga sangat berpengaruh dalam mood belajar para pelajar maupun mahasiswa. Belajar tak hanya dipengaruhi pada aspek internal saja namun juga pada aspek eksternal, yaitu keadaan lingkungan sekitar belajarnya. Ada tipe remaja ketika belajar membutuhkan musik sebagai pendamping mereka untuk lebih fokus dalam  elajar.
Apalagi disaat pandemi covid - 19 saat itu, para pelajar maupun mahasiswa ditugaskan untuk belajar dari rumah mereka masing - masing melalui via daring. Karena tida bertatap muka secara langsung. Pada saat ini para pelajar dan mahasiswa dikerahkan untuk benar - benar belajar mandiri melalui tugas - tugas yang diberikan. Terkhususnya mahasiswa yang mungin tugas yang diberikan lenih berat yang terkadang terasa sulit sampai sampai merasa stress karena tugas yang diberikan dosen atau guru.
Karena stress tersebut ada beberapa cara yang dilakukan para pelajar atau mahasiswa untuk menanganinya. Tak sedikit para mahasiswa mempersepsikan musik - musik sedih dengan stres yang dialami mereka. Dengan alunan nada yang lambat atau melow dapat mendukung atau sesuai dengan keadaan mereka. Selain itu juga disebabkan karena lirik dari lagu atau musik tersebut yang relate maknanya atau sesuai dengan kedaan pendengarnya.
Dampak mendengarkan musik bagi mahasiswa ada positif dan negatif, diantaranya 70% mahasiswa mengatakan dampak positif yang dirasakan saat mendengarkan musik baik dalam belajar dan mengajarkan tugas maupun saat waktu kosong dapat memunculkan ide - ide baru, membuat perasaan tenang, menghilangkan stres ketika belajar.Â
Sedangkan 30% lainnya merasakan ada juga dampak negatifnya seperti timbulnya rasa ketergantungan pada musik dan hilangnya prioritas utama mahasiswa yaitu belajar dengan konsentrasi penuh dalam menyelasaikan tugas perkualiahan.
BAB III
PENUTUPAN
KesimpulanÂ
Di era yang serba modern ditambah dengan pandemi covid 19 yang membuat segala macam trend musik semakin banyak, tentunya musik ataupun lagu sangat berpengaruh pada kondisi psikologis seorang remaja, karena dalam kehidupan sehari-harinya  mereka selalu berdampingan dengan musik, baik disengaja oleh mereka  karena ingin mendengarkannya, ataupun tidak sengaja karena mendengarnya dari orang lain ataupun  dari sebuah benda yang menghasilkan suara musik.
Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh beberapa faktor seperti musik didengar sesuai dengan selera remaja, banyak juga remaja yang mengidolakan musisi karena lagu dari musisi tersebut sesuai dengan kondisi mereka pada saat ini, serta ada juga remaja yang mendengarkan musik hanya sekedar karena hobi mereka.Â
Karena hal tersebut ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari masing-masing remaja yang mendengarkan musik, baik dampak positif dan dampak negatif. Serta setiap manusia tentunya berbeda dalam memperspektifkan segala sesuatu karena hal tersebut adanya berbagai macam dampak yang ditimbulkan ketika seorang remaja mendengarkan musik. Perlu diingat setiap individu memiliki tanggung jawab atas diri mereka masing-masing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI