Mohon tunggu...
Aisya KiranaP
Aisya KiranaP Mohon Tunggu... Mahasiswa

suka menjelajah alam, tertarik dengan isu global, tertarik dengan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelurusi Jejak Kesehatan Masyarakat

24 Agustus 2025   20:58 Diperbarui: 24 Agustus 2025   20:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah kesehatan masyarakat merupakan kisah panjang pencarian cara paling efektif untuk menjamin kesehatan dan mencegah penyakit pada populasi. Sejak. dulu, epidemi dan penyakit menular telah mendorong lahirnya pemikiran dan inovasi pencegahan, meskipun awalnya lebih praktis sebelum hubungan sebab-akibat ditetapkan secara ilmiah. Upaya pencegahan berfokus pada pendefinisian penyakit, pengukuran kejadiannya, serta pencarian intervensi yang tepat. Secara umum, perkembangan kesehatan masyarakat terbagi ke dalam dua periode besar: sebelum ilmu pengetahuan dan berbasis ilmu pengetahuan.

Pada zaman prasejarah, manusia hidup komunal dan menghadapi penyakit dari lingkungan dan pola hidup. Pengobatan dilakukan melalui ramuan herbal dan praktik magis. Harapan hidup rendah, sekitar 25-30 tahun. Dalam mitologi Yunani, Asclepius dianggap sebagai tabib pertama, sementara Higea menekankan hidup sehat dan pencegahan. Dari keduanya muncul dua jalur: kedokteran (penyembuhan) dan kesehatan masyarakat (pencegahan), yang berkembang sejak peradaban Mesir, Yunani, hingga Romawi.

Pada Ahad Pertengahan, pengobatan lebih fokus pada meredakan gejala, dengan sedikit dasar ilmiah. Pengobatan tradisional masih banyak digunakan, terutama di pedesaan, meski kerap dianggap sihir oleh Gereja. Epidemi seperti cacar, kolera, dan campak sering menyebar akibat kondisi hidup yang buruk, peperangan, dan kelaparan. Black Death, dibawa dari Asia Tengah melalui invasi Mongol dan perdagangan, menewaskan sepertiga populasi Eropa (1346-1350). Karantina mulai diterapkan, namun masih terbatas.

Antara abad ke-7 hingga ke-10, dunia Islam mengalami kemajuan dalam ilmu pengobatan di Persia, Asia Tengah, Baghdad, dan Kairo. Tokoh seperti Rhazes (850-932) dan Ibnu Sina (980-1037) menerjemahkan dan mengembangkan ajaran Yunani serta memperkaya praktik klinis. Akademi medis di Cordova menjadi pusat pengetahuan, mendorong perkembangan anatomi, fisiologi, dan kedokteran klinis. di dunia Barat pada masa Renaisans, ilmu anatomi, fisiologi, kimia, mikroskopi, dan kedoktera berkembang pesat. Sekolah kedokteran mulai terhubung dengan rumah sakit da mendorong observasi klinis. Teori penularan oleh Fracastorus (1546) dan gagasa Paracelsus menantang ajaran Galen. Penemuan mikroskop (1676) memungkinkan studi mikroorganisme, yang berkembang pada era Pencerahan dan Revolusi Ilmiah (1600-1800)

Awal periode modern ditandai dengan wabah pes, kolera, dan tipus. Namun, penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner (1796) menjadi tonggak penting dalam pencegahan penyakit menular, diikuti kesuksesan vaksinasi sebagai intervensi kesehatan masyarakat.

Pada abad ke-19, John Snow membuktikan kolera ditularkan melalui air, meletakkan dasar epidemiologi modern. Perbaikan sanitasi, sistem drainase, dan air bersih mulai diutamakan. Teori kuman oleh Louis Pasteur dan antiseptik oleh Joseph Lister memperkuat fondasi kesehatan masyarakat berbasis sains.

Memasuki abad ke-20, penyakit menular mulai dikendalikan. Namun, penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan trauma meningkat. Promosi kesehatan dan layanan medis efektif menurunkan angka kematian. WHO pun didirikan pada 1948 untuk mengoordinasikan upaya kesehatan global.

Abad ke-21 membawa tantangan baru, termasuk pandemi COVID-19 dan kompleksitas faktor risiko modern. Sejarah menunjukkan bahwa kesehatan. masyarakat terus berkembang dan beradaptasi, dengan tujuan utama: melindungi populasi dan menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Kesimpulan: Sejarah kesehatan masyarakat membuktikan bahwa upaya menjaga kesehatan telah berkembang dari masa ke masa, kesehatan masyarakat selalu beradaptasi terhadap perubahan zaman, menjadikan pencegahan dan perlindungan kesehatan sebagai kunci peradaban manusia dari tradisi kuno hingga era ilmu pengetahuan, semua bertujuan sama yaitu melindungi populasi dari penyakit. Kini, kesehatan masyarakat terus berperan penting menghadapi tantangan global dan menja keberlangsungan hidup manusia. 

DAFTAR PUSTAKA

Tulchinsky, T.H., 2014. A History of Public Health. The Lancet. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7170188/ [Accessed 19 August 2025].

Tuchman, B.W., 1978.: A Distant Mirror The Calamitous 14th Century. New York: Alfred A. Knopf.

Ningsih, W.L., 2022. Sejarah Kesehatan Masyarakat di Dunia. Kompas.com, 12 [online] Available. at:November.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/12/230000779/sejarah-kesehatan-masyarakat-di-dunia [Accessed 19 August 2025].

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun