Mohon tunggu...
Aisyah Syifa
Aisyah Syifa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMP

- Not a person who is good at writing :)) (Beutiful things are around you, so don't forget to keep grateful!)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Eve di Hutan Ajaib

25 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 25 Januari 2024   07:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Magical forest, sumber ilustrasi : id.pinterest.com]

Namaku Eve, aku berusia 13 tahun, dan aku tinggal di sebuah tempat yang terletak jauh di dalam hutan, sendirian. Hewan-hewan ini adalah temanku. Ya, aku dapat memahami bahasa mereka. Setiap hari, aku menjelajahi keindahan alam sekitar tempat tinggalku, menjaga keseimbangan hutan, sambil sesekali berkomunikasi dengan hewan hewan yang aku temui.

"Hai, Ollie!" Aku menyapa berang-berang yang sedang sibuk membangun bendungan.

"Chirp-chirp" Berang-berang itu balas menyapa. Hai juga Eve!

"Hai, Celline!" Terlihat ada kucing yang sedang santai, aku pun menyapanya juga.

"Meong" Kucing itu menoleh kepadaku, membalas sapa. Oh, hai Eve!

Aku melanjutkan perjalananku di hutan, ketika kemudian aku mendengar suara tangisan yang lemah. Aku segera mengikuti sumber suara itu dan menemukan anak beruang yang terluka. Dia terjebak dalam perangkap pemburu yang tidak bertanggung jawab.

"Apa yang terjadi, Berly?" tanyaku kepada anak beruang yang malang itu.

Anak beruang itu menatapku dengan tatapan sedih, 'Aku terjebak disini, Tolong bantu aku, Eve!' Begitu kira kira maksudnya.

Tanpa ragu, aku berusaha melepaskan perangkap tersebut. Setelah beberapa usaha, perangkap itu pun berhasil dilepaskan, dan anak beruang itu bebas. Dia melihatku dengan penuh kegembiraan, 'Terima kasih, Eve! Kau benar-benar penyelamat!' Aku tersenyum, merasa bahagia bisa membantu beruang kecil itu. 

Suatu hari, ketika aku sedang bersantai di bawah pohon yang rindang, sayup-sayup aku mendengar suara hewan yang sedang mengobrol. Aku pun mengintipnya. 'Itu Ollie dan Berly!'

Tapi ada apa ini? aku tidak memahami bahasa mereka! aku mencoba memfokuskan pendengaran ku, konsentrasi pada kata demi kata yang mereka ucapkan. Namun, hasilnya tetap nihil. Aku tidak lagi paham bahasa mereka! apa yang terjadi!. Disaat itulah mereka menghampiriku.

"Chirp-chirp chirp chichirp" kata Ollie, ia nampak sedang menjelaskan sesuatu, sementara Berly hanya menatapku. Namun aku benar-benar tidak paham dengan apa yang Ollie katakan.

"Chirp-chichirp?" Ollie tampak menatapku dengan raut wajah kebingungan. aku menggeleng, mencoba mengatakan bahwa aku tidak paham apa yang dia omongkan.

Aku merasa bingung dan mulai frustasi karena tidak bisa lagi memahami bahasa mereka. Ollie, Berly, Celline, dan hewan-hewan lainnya. Biasanya aku mengerti apa yang mereka katakan dan juga sebaliknya. Namun sekarang, mereka seakan berbicara dalam bahasa yang tidak kumengerti. Ollie mencoba berbicara lagi. "Chirp chihip" dan Berly menatapku penuh harapan.

namun tiba-tiba "Chirpp!!". aku terbangun, menatap sekitar. Ada Ollie dan Berly di hadapanku. Dibawah pohon yang rindang. 

"Ada apa Ollie?" aku bertanya kepada Ollie.

"Chirp-chirp chirchip chirp" kata Ollie. Celline sedang mencarimu, Eve!

"Celline? ooh, okey" tunggu, aku tertegun sejenak. 'aku dapat memahami bahasa mereka kembali!'. 

Aku sangat senang menyadari bahwa ini hanyalah mimpiku. Aku pun menghampiri Celline, bersama Ollie dan juga Berly. Meskipun kejadian barusan hanya dalam mimpiku, namun hal itu tidak akan pernah kulupakan. Kejadian barusan membuatku selalu bersyukur atas kemampuan yang aku miliki ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun