Secara keseluruhan, Puisi atau lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah dalam penelitian ini ditemukan nilai pendidikan karakter, yaitu nilai kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab. Hasil temuan ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang bermakna pada muatan karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab. Di samping itu, tema dan amanat yang disampaikan penyair kepada pembaca berisikan tentang nilai kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab atas eksistensi hidup manusia yang bersifat transendental horisontal. Temuan ini, menunjukkan bahwa lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah sarat dengan muatan pesan nilai etis moral. Nilai pendidikan karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab diungkapkan penyair secara tersirat melalui kata-kata yang disusun secara sistematis hingga menimbulkan gejolak jiwa dalam membangun cerita pada lirik lagu tersebut.
Nilai pendidikan karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab yang terdapat dalam lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perenungan, dan penghayatan baik bagi pembelajar dan guru, untuk selanjutnya diaplikasikan dalam pembelajaran sastra di kelas maupun diterapkan dalam perilaku sehari-hari di masyarakat. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana ditetapkan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003, maka pembelajaran sastra harus diimplementasikan dan diaplikasikan secara tepat, dengan pemilihan materi ajar sastra yang tepat dan berdaya guna (Mawarni & Ubaidullah, 2019).
Nilai pendidikan karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab yang terdapat dalam lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah relevan dengan dengan pembelajaran sastra di sekolah. Karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab perlu ditanamkan secara terus menerus kepada siswa. Materi ajar sastra paling potensial untuk penanaman nilai ini, melalui apresiasi dan ekspresi puisi, di samping diskusi kelas yang segar dengan belajar mempertanggungjawabkan hasil karyanya melalui tanya jawab dalam diskusi kelas (Diannafi Abdillah et al., 2019). Dengan pembelajaran dan pemilihan materi ajar sastra sastra yang tepat dan berdaya guna diharapkan dapat berkorelasi positif dengan perkembangan akademik siswa.
Sebagai materi ajar sastra di sekolah, lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah sangatlah menarik. Corak sajak  lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah dalam bingkai puisi bebas tidak terlalu sulit untuk dipahami siswa melalui berbagai kajian. Pemberlakuan kurikulum 2013 dan peralihan menuju kurikulum merdeka di sekolah mendasarkan pembelajaran bahasa Indonesia pada satuan kebahasaan berbasis teks. Implikasi yang timbul, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah sering banyak mengalami kesulitan. Kesulitan itu mencakup (a) pemilihan materi ajar, (b) kurang adanya minat kesastraan siswa, (c) kurangnya kreativitas guru, (d) kurangnya ketajaman apresiasi guru (Wannesia et al., 2022). Hasil temuan kajian nilai pendidikan karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab terhadap lirik lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin dapat dijadikan sebagai pilihan materi ajar puisi dalam pembelajaran sastra di sekolah. Pemilihan materi ajar sastra dan pembelajarannya yang mendasarkan pada temuan kajian ini, yang berkaitan dengan kandungan nilai karakter kejujuran, toleransi, ketuhanan, mandiri dan tanggung jawab yang tersirat dalam bentuk keunikan kata, frasa, dan kalimat yang puitis dan ritmis, gaya bahasa dan citraan yang unik maka perlu disajikan secara proposional.
Penanaman nilai-nilai karakter melalui pembelajaran sastra hendaknya disajikan secara profesional (Supriyono et al., 2018). Selama ini materi pembelajaran sastra di sekolah mengesankan sebagai pembelajaran nilai-nilai etika, sementara kajian sastra selayaknya juga bertumpu pada keindahan penggunaan bahasa, makna dan fungsinya dalam karya sastra. Implikasi dari hasil temuan dalam penelitian ini yang perlu ditekankan adalah bahwa hakikat karya sastra adalah karya estetika dan bukan karya etika. Atas dasar itu, pembelajaran sastra pada materi ajar puisi, hendaknya guru memberikan rambu-rambu pada siswa agar dalam menulis puisi tetap berpegang pada aspek-aspek kajian sastra. Pesan moral yang akan disampaikan oleh siswa dalam karya puisi harus dibalut dengan keindahan bahasa sesuai dengan konvensi sastra sehingga tidak terkesan sebagai karya etika yang jauh dari nilai-nilai keindahan sebagai karya sastra.