Mohon tunggu...
Aisyah Zahratunnisa
Aisyah Zahratunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMKN 50 Jakarta

Seorang pelajar SMKN 50 jakarta yang aktif dan kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Emosi dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Lagu Rayuan Perempuan Gila Nadin Amizah

20 April 2024   15:07 Diperbarui: 20 April 2024   15:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada kutipan di atas, penulis menunjukkan ketidaksenangannya dengan panggilan atau cap yang melekat pada dirinya, dengan sebutan perempuan gila. Ungkapan tersebut seolah menyudutkan penulis akan ketidaknormalan jiwa penulis dalam hubungannya terhadap lawan jenis. Ungkapan atas berbagai kegagalan yang membuatnya menerima stigma negatif dengan sebutan perempuan gila, membuat luka mendalam dan trauma berkepanjangan bagi diri penulis.

Emosi yang Berhubungan Dengan Diri Sendiri

Emosi yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri merupakan emosi yang berkaitan dengan penilaian tingkah laku diri sendiri. Bentuk emosi yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri pada lagu Rayuan Perempuan Gila karya Nadin Amizah memaparkan mengenai kegagalan, perasaan bersalah, dan sombong.

Memang tidak mudah

Mencintai diri ini

Namun, aku berjanji
Akan mereda seperti semestinya.


Kesan sombong muncul, dimana penulis lirik lagu merasa dapat mengendalikan diri sendiri, dan menyatakan dirinya lebih tinggi dari pasangannya. Pernyataan tersebut terdapat dalam “Memang tidak mudah, Mencintai diri ini” memberi kesan bahwa penulis melegitimasi diri sebagai sosok yang lebih mengenal dan paham dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain dalam hal ini pasangannya sendiri. Hal tersebut akhirnya memunculkan stigma bahwa penulis lirik dianggal sebagai sosok perempuan yang aneh di luar kebiasaan perempuan pada umumnya, seperti di lukiskan dalam lirik “Panggil aku perempuan gila.” Panggilan tersebut disematkan orang-orang yang dulu pernah memiliki hubungan dengan penulis lirik, sebagai akibat dari ketidaknormalan yang dirasakan. Sebagai akibat perilaku sombong dan kegagalan memunculkan perasaan bersalah dan takut akan gagal pada hubungan dengan orang selanjutnya. Hal itu dinyatakan penulis lirik dalam kutipan berikut

Menurutmu, apa benar saat ini kau masih mencintaiku?

Menurutmu, apa yang bisa dicinta dari diriku?

Kalimat pertanyaan tersebut muncul karena perasaan bersalah penulis atas kegagalan-kegagalan yang terjadi pada masa lalu, yang akhirnya memunculkan stigma negatif pada diri penulis.

Emosi yang Berhubungan Dengan Orang Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun