Mohon tunggu...
Aishah Wulandari
Aishah Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - Writing for legacy

Belajar Belajar Belajar Instagram @aishahwulandari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Derai Pilu Erli

3 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:59 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suaraku tergugu, menahan segala perih.

"Kamu siapa?" 

Jantungku seolah berhenti berdetak saat mendengar pertanyaannya. Erli menatapku, memberi sebuah senyum. Bibirku tidak mampu menjawab tanya, hanya air mata yang menjawabnya. 

'Tuhan, sahabat yang dulu sebangku denganku tidak mengenaliku lagi,' rintih Sasha dalam hati. 

Air mata semakin menggenang. Sasha memegang erat jemari pucat yang dihiasi jarum infus, mengusap kening Erli.

Suara Sasha masih tercekat, ingin bersuara tapi tak sanggup. Ada banyak batu besar mengganjal hatinya, yang kalau Sasha keluarkan akan menghasilkan tangisan pilu.


 

"Kamu temannya Erli?" 

Sebuah suara membuat Sasha menoleh. 

"Iya, Om. Saya Sasha, teman Erli SMP hingga SMA. Semenjak lulus saya blm pernah menghubungi Erli. Maaf, Om. Baru hari ini bisa menjenguk Erli," tutur Sasha pedih.

Lelaki yang merupakan ayah Erli itu mengangguk, lalu menceritakan awal mula putri sulungnya diketahui sakit. Ayahnya menuturkan bahwa Sasha ini mengidap kanker payudara stadium IV, sudah lama dia menderita penyakit ganas ini. Hanya saja dia menyembunyikan, karena sang Mama juga sedang menderita penyakit yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun