Mohon tunggu...
Aisah Latif Mawarni
Aisah Latif Mawarni Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Saya Aisah Latif Mawarni, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Selamat Membaca Email : aisahlatifma.aksigk21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stop Halu Berlebihan! Waspada Gejala Gangguan Jiwa, Bermula Sejak Usia Muda lho!

14 Juli 2022   17:41 Diperbarui: 16 Juli 2022   18:11 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tabloidbinang.com

Menghayal secara tidak wajar tersebut disebut dengan, Maladaptive daydreaming atau MD. Saat itu, seseorang akan mengalami atau punya khayalan yang fantastisss, mampu bertahan sampai berjam-jam atau kebiasaan yang berulang-ulang untuk terus, terus berkhayal, sampai mengabaikan kehidupan sosial, tanggung jawab, dan kegiatan-kegiatan sehari-harinya dapat ikut terbengkalai.

Ini sering tidak disadari, dialami anak muda. Ketika berkhayal terlalu lama, keasyikan, menghabiskan waktu yg seharusnya dapat lebih bermanfaat.

Tidak lain, hal ini disebabkan oleh trauma, kesepian, hingga kekerasan. Sampai-sampai membuatnya mencari cara untuk kabur dari penderitaan, dengan berkhayal dalam dunia buatannya, sebuah "halusinasi" yang lebih indah dari "kenyataan".

Sayangnya, hal ini sering dianggap wajar, padahal kalau terus-menerus dapat memicu adanya gejala gangguan jiwa yang sering disebut-sebut dengan skizofrenia.

Kembali pada bahasan mengenai Maladaptive daydreaming atau MD tadi, tentunya khayalan ini tidak sama dengan khayalan biasa, atau yang sering di puja-puja kewajaranya.

Khayalan  Maladaptive ini, membuat keterikatan emosional yang kuat pada seseorang, bisa terjadi akibat trauma, rasa sakit, maupun cerita-cerita kehidupan nyata, bisa pula bermula dari sebuah tontonan (apa yg kita lihat) yang menjadi tuntunan dalam berkhayal dan lain sebagainya.

Gejala penderitanya, diantaranya kesulitan dalam berinteraksi dengan sesama, mengalami gangguan tidur (insomnia) dan tidak fokus dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Pun dapat dikatakan Maladaptive daydreaming ini merupakan kategori gangguan mental.

 

Apa yang membedakan MD dengan skizofrenia, dan bagaimana sih gejalanya?

Bedanya, kalau seseorang yang mengalami MD atau berlebihan dalam berkhayal, maka ia masih bisa membedakan dan tahu persis mana yang khayalan dan mana yang realita.

Sedangkan, orang yang mengidap skizofrenia, atau bergejala akan bingung dan kesulitan membedakan mana realita dan mana khayalannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun