Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Alasan Langgengnya Kekerasan di Sekolah, Darurat Pendidikan Karakter!

1 Oktober 2023   05:17 Diperbarui: 2 Oktober 2023   05:30 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi korban kekerasan di sekolah I sumber : pexels.com/Kindel Media

Ketika anak mulai bersekolah, orangtua memberikan kepercayaan penuh pada guru dan sekolah. Mulai sibuk dengan pekerjaan, dan jarang berbincang dengan anak. Pada saat anak di rumah, waktu luang sangat terbatas untuk bermain dengan anak.

Bagaimana orangtua memahami anak sepenuhnya, apabila jarang mengobrol di rumah? Kurangnya kedekatan anak dengan orangtua, membuat siswa korban kekerasaan jarang menceritakan masalah di sekolah pada orangtua.

Sebaliknya, anak yang sering melakukan kekerasan di sekolah salah satu penyebabnya bisa jadi ingin mendapatkan perhatian orangtua. Mereka sengaja membuat keributan di sekolah, agar orangtua mulai memperhatikan dan mendekati mereka lagi.

Itulah alasan-alasan yang menyebabkan langgengnya kekerasan di sekolah. Untuk mencegah kekerasan oleh siswa terus langgeng, butuh kerjasama guru, sekolah, orangtua, dan pemerintah.

Pentingnya pendidikan karakter diajarkan pada siswa di sekolah lebih intensif, pentingnya orangtua mendidik dan memberikan contoh baik pada anak. Bukan hanya sekolah yang bertanggungjawab untuk mewujudkan anak berkarakter baik. Dekatlah dengan anak agar ia tak enggan bercerita padamu.

Jangan kenalkan anak pada senioritas yang menindas, atau premanisme yang akan berakhir tak manis. Tegaskan anak untuk bertindak jika melihat, mendengar, atau menjadi korban kekerasan. Dukung anak menjadi siswa berkarakter baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun