Mohon tunggu...
Ani Suryani Syakur
Ani Suryani Syakur Mohon Tunggu...

Allah selalu berhasil membuatku tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar dari Air Hujan (Mengapa Kau Umpat Hujan?)

5 Agustus 2014   07:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kau hanya kebahasan atau "sementara" waktu menunda aktivitasmu dengan duduk dan terlindung sebagai ciptaanNya yang paling sempurna menjadi khalifah di bumi

Tapi

Mengapa kau umpat hujan?

Tuhan melalui hujan memberi pemaknaan bahwa hidup adalah rasa syukur dan keikhalasan menjalani peranan yang telah ditentukan Tuhan yang dapat kau lihat dari bagaimana kau dilahirkan dan dipertemukan dengan orang-orang yang menjadi bagian dalam hidupmu - tapi - bukan berarti kau tidak bisa mengubahnya.

Hujan tidak hanya mencari ridho Tuhannya dengan rela mengalami berkali-kali siklus, namun ia pun mengindahkan peranannya dengan membiaskan pelangi yang ternyata juga mengindahkan sepasang matamu ketika melihatnya.

Hujan tidak pernah mengeluh, karena bila ia mengeluh dan berhenti.. berarti ia telah mendustakan peranan yang terbaik yang diberikan Tuhannya.. dan tiap kita tentu telah diberikan peranan terbaik saat ini. Ya, saat ini.

Mungkin kita bisa belajar dari bagaimana hujan menjalankan pernananya untuk mencapai ridho Tuhan :) bersemangatlah, Bismillah..

Wallahu a'lam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun