Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Lain Brain Rot: Adaptasi Kognitif di Era Digital

16 September 2025   05:00 Diperbarui: 10 September 2025   22:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi brain rot. (freepik.com via Kompas.com)

Dampaknya bergantung pada cara kita memakainya. Kecemasan berlebihan justru bisa mengganggu kognisi. 

Dengan kata lain, yang "membusukkan otak" bukan brain rot. Melainkan ketakutan berlebihan terhadap brain rot itu sendiri.

***

Referensi:

  • Manwell, L. A. (2021). Effects of Excessive Screen Time on Neurodevelopment, Learning, Memory, Mental Health and Neurodegeneration: A Scoping Review. International Journal of Mental Health and Addiction.
  • Cecutti, L. (2021). Technology may change cognition without necessarily harming it. Nature Human Behaviour.
  • Przybylski, A. (2024). All in the mind: the surprising truth about brain rot. The Guardian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun