Masalahnya, pertukaran ini tidak transparan. Kontraknya terasa satu arah. Ambil semuanya atau tinggalkan sama sekali. Pengguna tidak punya ruang untuk menawar. Kita tidak bisa bilang, "Ambil data A, tapi jangan data B."
Pilihannya cuma dua: setuju pada semua aturan mereka atau tidak memakai aplikasinya. Ini ketimpangan kekuasaan yang jelas, padahal data kita adalah aset berharga di ekonomi digital saat ini.
Lalu apa yang bisa diperbaiki? Perubahan harus datang dari beberapa arah. Pertama, dari regulator. Di Eropa ada GDPR yang memaksa perusahaan lebih transparan. Persetujuan pengguna harus diminta dengan jelas, bukan disembunyikan di dokumen.
Panduan GDPR di GDPR.eu menjelaskannya. Pengguna berhak memilih data mana yang boleh diambil. Artinya sistem yang lebih adil itu mungkin.
Kedua, dari pengembang aplikasi. Sudah saatnya cara penyajian kebijakan diubah. Jangan lagi berupa teks panjang yang melelahkan. Ringkas dalam poin-poin jelas, atau tampilkan sebagai video dan infografis yang mudah dipahami.
Terakhir, dari kita sendiri sebagai pengguna. Kita perlu lebih sadar nilai data pribadi. Literasi digital itu kunci. Saat kita paham, kita akan lebih vokal menuntut. Tekanan dari pengguna biasanya efektif. Pengembang akan beradaptasi.
Internet yang lebih adil bukan mimpi. Itu tanggung jawab bersama.
***
Referensi:
- Duportail, J. (2017, 26 September). I asked Tinder for my data. It sent me 800 pages of my deepest, darkest secrets. The Guardian. https://www.theguardian.com/technology/2017/sep/26/tinder-personal-data-online-dating-app-story
- GDPR.eu. (2024). What is GDPR, the EU's new data protection law?. Diakses 5 September 2025, dari https://gdpr.eu/what-is-gdpr/
- Obar, J. A., & Oeldorf-Hirsch, A. (2018). The biggest lie on the internet: Ignoring the privacy policies and terms of service policies of social networking services. Social Media + Society, 4(3). https://doi.org/10.1177/2056305118787774
- Pew Research Center. (2019, 15 November). Americans and Privacy: Concerned, Confused and Feeling Lack of Control Over Their Personal Information. https://www.pewresearch.org/internet/2019/11/15/americans-and-privacy-concerned-confused-and-feeling-lack-of-control-over-their-personal-information/
- ToS;DR. (t.t.). TikTok. Diakses 5 September 2025, dari https://tosdr.org/en/service/204
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI