Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Strategi Akuisisi Geely Mengubah Peta Otomotif Global

12 September 2025   07:00 Diperbarui: 4 September 2025   17:34 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geely Xingyuan di GIIAS 2025. (Foto: Geely via Kompas.com)

Geely telah menjadi nama besar dalam panggung otomotif global. Perusahaan Tiongkok ini tumbuh sangat cepat. Cara tumbuhnya pun terasa sangat unik. Mereka tidak hanya fokus membangun merek sendiri.

Sebaliknya, mereka membeli merek mobil terkenal. Merek itu berasal dari benua Eropa. Contohnya adalah mobil Volvo dari Swedia. Geely mengakuisisinya dari Ford Motor Company. Akuisisi itu terjadi pada tahun 2010 (Volvo Cars, 2010).

Ada juga produsen mobil sport Lotus. Merek ikonik ini berasal dari Inggris. Geely mengambil alih saham mayoritasnya. Proses itu terjadi pada tahun 2017 (Lotus Cars, 2017).

Di atas kertas, strategi ini cerdas. Langkah akuisisi itu terlihat sangat menjanjikan. Geely seolah menemukan sebuah jalan tol. Jalan itu menuju puncak industri mobil.

Keuntungannya memang terlihat sangat jelas. Dampaknya juga terasa sangat besar. Mengapa harus susah payah membangun citra? Reputasi juga harus dibangun dari nol. Proses itu memakan waktu puluhan tahun. Biayanya pun tentu saja tidak sedikit.

Geely memilih sebuah jalan pintas strategis. Mereka membeli merek dengan nama besar. Merek itu sudah dipercaya oleh konsumen. Konsumen di pasar Eropa masih ragu. Mereka mungkin ragu membeli merek Geely.

Namun mereka tidak akan berpikir dua kali. Mereka pasti mau membeli sebuah Volvo. Padahal keuntungan penjualan itu akan sama. Uang itu mengalir ke perusahaan induk. Keuntungan reputasi ini didapat secara instan.

Ada juga efisiensi skala yang luar biasa. Semua merek di bawah naungan Geely. Mereka bisa saling berbagi hasil riset. Mereka bisa menciptakan platform mobil listrik.

Contohnya adalah platform canggih SEA (Geely, 2020). Platform ini bersifat open-source dan modular. Ini membuat biaya produksi dapat ditekan. Inovasi juga bisa berjalan lebih cepat.

Namun, strategi ini menyimpan pertanyaan besar. Ada asumsi-asumsi yang terlalu optimis.

Pertama, apakah konsumen akan selamanya abai? Mereka mungkin peduli siapa pemilik mereknya. Informasi kepemilikan perusahaan mudah didapat. Citra premium sebuah mobil Eropa bisa luntur. Isu ini bisa menjadi lebih sensitif. Apalagi jika ada ketegangan politik dagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun