Sebuah proyek bahkan bisa gagal. Reputasi perusahaan juga bisa rusak. Karena itu, banyak orang percaya.
Decision fatigue adalah musuh produktivitas. Karyawan lelah dianggap sumber masalah.
Mereka dianggap menghambat kemajuan perusahaan. Mereka juga menghambat efisiensi kerja.
Akan tetapi, apakah masalahnya sesederhana itu? Apakah keputusan buruk hanya karena itu? Apakah otak karyawan benar-benar lelah? Mungkin ada cerita lain terlewat.
Decision fatigue bisa jadi sebuah gejala. Gejala dari masalah yang lebih besar. Masalah itu bersifat sistemik organisasi.
Banyak penelitian mendukung hal tersebut. Struktur organisasi sangat memengaruhi keputusan. Hal itu ditulis di Jurnal Kolibi (2022).
Coba kita pikirkan ini lagi. Lingkungan kerja penuh ketidakpastian. Aturan mainnya sering tidak jelas.
Prioritas pekerjaan selalu berubah-ubah. Informasi untuk keputusan sering tidak lengkap.
Kondisi ini memunculkan sebuah masalah. Masalahnya bukan lagi "lelah memilih".
Masalahnya menjadi "bingung dan takut". Ini bukan sekadar kelelahan kognitif. Ini adalah frustrasi dan kecemasan. Semua timbul akibat sistem buruk.
Menyalahkan individu tentu tidak adil. Apalagi dalam sebuah sistem rusak. Menyuruh karyawan menyederhanakan hidupnya.