Setiap kali presiden baru dilantik, pernahkah terpikir? Apa bedanya dengan pelantikan zaman Soekarno atau Soeharto?
Jangan kira pelantikan cuma seremoni biasa. Prosesnya bisa tunjukkan arah negara kita.Â
Kalau salah pilih atau salah langkah, dompet kita bisa tipis. Harga kebutuhan bisa naik. Bahkan pekerjaan jadi susah dicari. Ini bukan urusan pejabat. Ini urusan perut kita semua.
Melihat sejarah pelantikan presiden dan kabinet, kita sadar satu hal. Setiap era punya tantangan beda. Cara kepemimpinannya juga berbeda.Â
Dari Sukarno hingga Jokowi, cara mereka membentuk kabinet sangat penting. Kebijakannya memengaruhi stabilitas negara.Â
Contohnya, di era awal kemerdekaan. Kabinet sering gonta-ganti. Kondisi politik belum stabil. Terutama akibat sistem multi-partai. Juga seringnya mosi tidak percaya dari parlemen. [Kumparan.com, 2023; Pijar Article, 2023]Â
Bahkan, saat era Demokrasi Terpimpin, ada kabinet sangat besar. Jumlah menterinya sampai 132 orang. Namanya Kabinet Dwikora II. [Sekretariat Kabinet RI, t.t.]Â
Jumlah ini bikin kaget, kan? Bandingkan dengan era Reformasi. Era ini lebih fokus pada efektivitas. Juga fokus pada profesionalisme.Â
Presiden Joko Widodo, misalnya, menjaga keseimbangan. Dalam kabinetnya ada politisi dan profesional. [Republika Online, 2021]Â
Pola ini menunjukkan sesuatu. Kestabilan politik dan pembangunan ekonomi sangat tergantung formasi kabinet. Kabinet harus solid dan terencana.Â