Ketika integritas pemimpin diragukan dan Pancasila hanya jadi slogan, mungkinkah harapan masih menyala?
Ketika para pemimpin sibuk mematut kata Pancasila dalam pidato dan baliho. Ketimbang menjadikannya laku hidup sehari-hari. Kepercayaan publik perlahan tapi pasti surut.Â
Saya kadang sampai geleng-geleng kepala sendiri. Kok bisa kita sampai di titik ini?Â
Bukan karena rakyat tak cinta Pancasila Tapi terlalu sering rasanya rakyat biasa merasa dikhianati oleh mereka yang seharusnya jadi teladan.Â
Generasi muda tumbuh di tengah ketidakpastian yang menyesakkan. Etika publik terasa makin terkikis. Janji-janji kebangsaan terdengar seperti gema kosong dari masa lalu yang indah namun jauh.Â
Mungkinkah Pancasila benar-benar bisa bangkit kembali?
Krisis Kepercayaan di Tengah Krisis Moral yang Mengakar
Dari apa yang saya baca, rasanya memang tak bisa dimungkiri. Ada krisis moral dan politik yang sedang kita hadapi bersama (Kompas.id).Â
Ini sebuah kenyataan pahit. Nilai-nilai luhur Pancasila sepertinya mulai ditinggalkan. Bahkan terlupakan.Â
Ironisnya, pengabaian ini justru seringkali datang dari para elite. Para pemimpin kita. Apa mereka lupa ya, dulu sumpahnya bagaimana saat dilantik?
Saya melihatnya dari perspektif ini. Bukan cuma soal perilaku individu satu dua orang. Tapi sudah menjadi sesuatu yang lebih sistemik. Lebih mengakar.Â