Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

80 Ribu Koperasi Merah Putih dan Risiko Pendekatan Top-Down

13 April 2025   10:00 Diperbarui: 16 April 2025   14:09 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koperasi Unit Desa (KOMPAS.ID)

Program ini memang menjanjikan, tapi dengan memberi uang saja tidak cukup. Tantangannya lebih besar dari itu. 

Salah satu masalah besar adalah SDM di desa. Masalahnya, bukan cuma soal uang, tapi bagaimana mengelola uang itu dengan baik. 

Menurut data dari Kementerian Koperasi (2023), hanya 34% koperasi yang sehat dan aktif. Artinya, banyak koperasi yang masih punya masalah pengelolaan dan pengawasan.

Bagaimana kita bisa pastikan koperasi baru ini bisa kelola uang dengan baik? Kalau pengurusnya tidak tahu cara mengelola dana? 

Di Jawa Timur, 60% koperasi gagal karena pengelolaan keuangan dan struktur yang lemah. Koperasi yang sukses butuh manajemen yang bagus, bukan hanya dana besar.

Selain SDM, ada masalah lain, yaitu literasi keuangan. 

World Bank (2019) bilang hanya 36% penduduk desa yang tahu soal keuangan dasar. Ini masalah besar. 

Koperasi sukses tidak hanya bergantung pada dana, tapi juga pemahaman keuangan. Kalau anggota koperasi tidak paham, uang bisa salah kelola, seperti KUD dulu.

Lalu, ada juga masalah koordinasi dengan BUMDes. 

Data menunjukkan 52.000 desa belum punya koperasi, sementara 34.000 kelompok tani belum jelas transformasinya. Ini bisa bikin program tumpang tindih. 

Kalau BUMDes dan koperasi Merah Putih tidak disinergikan, pemborosan bisa terjadi. Dengan anggaran yang terbatas, apa pemerintah siap menghadapi tumpang tindih ini?

Menuju Koperasi yang Berdaya dan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun