Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Hidup Sudah Berat, Negara Malah Ikut Menambah Beban

21 Maret 2025   06:00 Diperbarui: 21 Maret 2025   03:45 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, di beberapa daerah, orang dengan gangguan mental masih dipasung. Atau dikucilkan oleh masyarakat karena dianggap berbahaya. Literasi kesehatan mental yang rendah semakin memperburuk keadaan ini (Psikologi UMSIDA).  

Jadi, meski pemerintah mengkampanyekan pentingnya kesehatan mental. Realitanya masyarakat masih menghadapi hambatan. Untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.  

Stop Kampanye Kosong, Butuh Aksi Nyata  

Kampanye kesehatan mental tanpa perubahan nyata hanyalah omong kosong. Jika pemerintah benar-benar peduli dengan kesehatan mental rakyatnya. Ada beberapa langkah konkret yang bisa mereka lakukan:  

1. Perluasan Akses Layanan Kesehatan Jiwa  

  • Pastikan semua puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa yang memadai.  
  • Tambah jumlah tenaga kesehatan mental, terutama di daerah terpencil.  
  • Permudah sistem rujukan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan perawatan.  

2. Dukungan Ekonomi untuk Masyarakat  

  • Kendalikan harga kebutuhan pokok agar masyarakat tidak semakin tertekan.  
  • Berikan subsidi atau layanan kesehatan mental gratis bagi kelompok rentan.  

3. Kampanye Anti-Stigma yang Serius  

  • Libatkan tokoh agama dan masyarakat dalam kampanye kesehatan mental.  
  • Perbanyak edukasi tentang kesehatan mental di sekolah dan tempat kerja. 

Sehat Jiwa Butuh Lebih dari Sekadar Slogan  

Kesehatan mental bukan sekadar tren atau kampanye sesaat. Ini adalah kebutuhan dasar yang harus didukung oleh kebijakan yang nyata.  

Jika pemerintah benar-benar ingin membantu masyarakat menjaga kesehatan mental. Mereka harus berhenti hanya bicara dan mulai bertindak. Karena jika tidak, kampanye kesehatan mental ini tak lebih dari sekadar ironi.  

***

Referensi:

  • Antaranews. (2025, March 18). Kemenkes targetkan 50 persen puskesmas layani kesehatan jiwa pada 2025. Antaranews. https: //www. antaranews. com/berita/4527565/kemenkes-targetkan-50-persen-puskesmas-layani-kesehatan-jiwa-pada-2025
  • Antaranews. (2025, March 17). Deretan 3 teratas provinsi dengan biaya hidup tertinggi 2025. Antaranews. https: //www. antaranews. com/berita/4526317/deretan-3-teratas-provinsi-dengan-biaya-hidup-tertinggi-2025
  • Detik. (2023, May 31). Pakar Unpad: Biaya pengobatan gangguan kesehatan jiwa di RI capai Rp 87,5 T. Detik. https: //www. detik. com/edu/edutainment/d-6748845/pakar-unpad-biaya-pengobatan-gangguan-kesehatan-jiwa-di-ri-capai-rp-87-5-t
  • Halodoc. (n.d.). Efek stigma terhadap pengidap gangguan kesehatan mental. Halodoc. Retrieved March 20, 2025, from https: //www. halodoc. com/artikel/efek-stigma-terhadap-pengidap-gangguan-kesehatan-mental
  • Kompasiana. (2024, May 10). Pengaruh faktor sosial-ekonomi terhadap kesehatan mental masyarakat. Kompasiana. https: //www. kompasiana. com/zamhariraha5069/663db4ce1470936f0b511a82/pengaruh-faktor-sosial-ekonomi-terhadap-kesehatan-mental-masyarakat
  • Psikologi UMSIDA. (n.d.). Literasi kesehatan mental. Psikologi UMSIDA. Retrieved March 20, 2025, from https: //psikologi. umsida. ac. id/literasi-kesehatan-mental/
  • RSJRW. (n.d.). Literasi kesehatan mental dan dampaknya pada kesehatan jiwa masyarakat. RSJRW. Retrieved March 20, 2025, from https: //rsjrw. id/artikel/literasi-kesehatan-mental-dan-dampaknya-pada-kesehatan-jiwa-masyarakat
  • UGM. (2022, January 13). Stigma buruk gangguan kesehatan mental hambat pemulihan pasien. UGM. https: //ugm. ac. id/id/berita/22185-stigma-buruk-gangguan-kesehatan-mental-hambat-pemulihan-pasien/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun